Chapter 19: A Girls day Out

7.8K 600 7
                                    

Aku sedang memisahkan pakaian warna dan putih dan memasukkannya ke mesin cuci. Weekend, seperti biasanya aku dan Arial akan membagi tugas untuk merapikan rumah. Biasanya aku yang akan memasak dan Arial yang mencuci, tapi sudah hampir jam 8 pagi Arial belum pulang dari ritual larinya. Mungkin dia sedang menebus jatah lari paginya yang terbengkalai selama 3 hari belakangan ini.

Aku masih malu dengan kejadian tadi pagi, karena semua bukti betul-betul tertuju ke arahku. Setelah kejadian tadi pagi, Arial langsung pamit lari dan mengabaikan protesku yang masih memintanya untuk beristirahat. Sisa pagi tadi, aku habiskan dengan membantu ibu mertuaku untuk memasak. Beliau ingin memasak untuk kami berdua katanya. Sambil memasak, ibu menceritakan kisah Arial yang waktu kecilnya termasuk golongan anak picky eater. Namun, saat ayah Arial meninggal saat dia masih duduk di bangku SD, kehidupan ibunya dan Arial yang anak tunggal berubah drastis. Ibunya jadi tulang punggung keluarga. Arial yang anak tunggal, karena tidak mau menambah beban ibunya mulai belajar untuk memasak dan mengurus rumah sedari kecil. Dari situ dia belajar untuk menghargai makanan dan mulai tidak memilih-milih makanan. 

Mendengar cerita itu, aku jadi tidak aneh melihat Arial dengan leluasa mengerjakan semua pekerjaan rumah dan jago memasak. Ternyata dia sedari kecil sudah belajar mandiri dan tidak membedakan mana tugas yang seharusnya dikerjakan oleh perempuan dan mana yang harus dikerjakan oleh laki-laki.

"Dan aku tidak keberatan dengan sentuhan itu." Memoriku kembali ke kejadian tadi subuh, saat aku terbangun dalam pelukan Arial.  Aku sadar sikapku terlalu defensif saat menghadapi Arial. Awalnya aku masih bingung kenapa aku mesti sesalah-tingkah itu saat Arial menciumku beberapa hari lalu. Lalu hari ini saat aku terbangun dalam pelukannya. Aku tahu aku seharusnya melayani Arial yang sudah menjadi suamiku secara sah di mata hukum dan agama. Tapi aku merasa masih belum mau menyerahkan lebih.

Lebih dari satu bulan kami menikah, Arial tidak pernah memaksaku melaksanakan tugas sebagai seorang istri, baik secara bathin maupun lahir. Semua sentuhan dari rangkulan atau pelukan, aku tidak pernah merasakan atensi buruk dari sentuhan itu. Bahkan pelukan tadi pagi, sejujurnya terasa aman dan nyaman. Hanya di malam itu, malam saat aku meminta Arial menceraikan aku, Arial baru menunjukkan hasratnya.

Awalnya aku bingung dengan sikapku defensifku kepada Arial, tapi setelah aku lama merenung dan berpikir semenjak kejadian ciuman itu, aku tahu jawabannya apa: Aku sudah jatuh cinta dengan suamiku.

Itu alasan kenapa aku begitu panik saat Gea pulang. Aku sudah jatuh cinta pada suamiku setelah satu bulan kebersamaan kami di rumah ini. Aku jatuh cinta dari cara dia memperlakukanku, gestur kecil dan obrolan random kami di ruang tengah. Dari cara dia tidak segan-segan memperkenalkanku sebagai istrinya. Dari sikap dan responnya masih belum bisa aku mengerti maksud sepenuhnya. 

Ketika Arial menunjukkan hasratnya dengan ciuman itu, ketakutanku juga muncul. Ciuman dia seperti membuatku tersadar kalau aku sebetulnya sudah menaruh hati pada suamiku, tapi aku belum mendapatkan konfirmasi apapun soal perasaan Arial.

Apakah Arial juga mencintaiku?
Apakah Arial menunjukkan ketertarikannya karena hanya aku seorang wanita yang kebetulan menjadi istrinya? Hanya sebuah objek pelepasan biologis tanpa pendalaman lebih.

Seharusnya aku tinggal menanyakan langsung kepada Arial. Tapi aku takut kecewa dengan jawaban yang aku dengar.

Dalam mekanika kuantum ada sebuah hipotesis yang disebut dengan Schrödinger's cat atau Kucing Schrödinger. Kurang lebih isi teorinya adalah sebuah eksperimen imaginatif, di mana dalam satu kotak tertutup ada seekor kucing dan botol racun volatile yang terbuka dengan lebar. Kucing dan racun ini dibiar berinteraksi dalam kotak tersebut. Pertanyaannya, setelah sekian periode terpapar dengan racun, apakah kucing itu mati? atau justru bertahan hidup?

Marriage ProbationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang