Chapter 33: 2011

7.4K 498 7
                                    

"Zi?" Panggilan Laras membuatku berpaling dari layar smartphone ku. Aku sedang menunggu Gea membalas pesanku 

"Sekali lagi, aku minta maaf karena udah ngatain kamu jalang." Kata Laras.

Kami berdua sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit. Arial baru saja dibawa untuk pemeriksaan lebij lanjut dengan menggunakan CT-scan. Sepertinya Laras menemaniku karena khawatir meninggalkanku sendirian di sini. Dia juga pasti khawatir dengan kondisi Arial. Aku bisa melihat ketulusan di mata Laras saat dia meminta maaf kepadaku.

"Jujur, aku ngerasa kecewa banget waktu denger Arial nikah dengan perempuan yang gak bener." Kata Laras. "Dia salah satu temen terbaiknya aku. Aku seneng banget pas denger kabar dia udah nikah, tapi pas Fatia bilang istrinya Arial perempuan gak bener. Aku ngerasa harus ngelindungin Arial."

"Kelakuan aku emang impulsif," Lanjut Laras. "Kalaupun iya kamu itu perempuan gak bener, harusnya aku gak ikut campur urusan Arial. Tetapi untuk Arial, aku ngerasa harus balas budi sama dia."

"Kalau boleh tau, apa yang membuat kamu ngerasa berhutang budi sama Arial." Tanyaku.

"Tadi aku cerita kalau aku gak pernah punya ketertarikan ke cowok, kan?" Kata Laras. "Waktu itu, aku belum mengakui kalau aku penyuka sesama jenis, karena saat itu juga aku gak menyadari kalau aku tertarik sama perempuan. Aku cuma mikir kalau emang belum ada cowok yang menarik perhatian aku aja.

"Aku juga bukan anak tomboy, aku tetap suka pernak-pernik girly dan berpakaian seperti perempuan imut. Aku berdandan untuk menyenangkan diri aku sendiri, dan aku tetap bisa dengan nyaman berbaur dengan temen-temen cowok. Mungkin baru pas kuliah tingkat dua aku baru nyadar kalau aku lebih tertarik ke perempuan dibanding cowok. Dan aku sempat menolak mengakui itu. Aku berusaha membuktikan pada diri aku sendiri kalau aku normal.

"Arial mungkin temen pertama yang aku kasih tau. Dulu aku bilang ke dia 'kayaknya aku gak suka cowok', waktu itu, Arial gak komen apa-apa. Orang-orang yang kenal deket sama aku, kayaknya udah bisa melihat gelagat aku gak suka cowok. Dan Arial gak pernah ngejudge aku dengan pengakuan itu."

"Orang tua aku mulai khawatir dengan gelagat aku. Jadi, dalam usahanya nyelametin aku sebelum tersesat lebih jauh, mereka nyuruh aku buat pacaran sama anak kenalan mereka. But I just couldn't feel it. Aku pacaran, tapi gak ada ketertarikan sama sekali. Lalu aku minta putus. Cowoknya gak terima. Dan dia maksa aku buat berhubungan badan, direkam, dan sempet nyebarin videonya."

Laras menceritakan semuanya dengan wajah yang nyaris tanpa ekspresi. "Beritanya sempet heboh, Media bilang video itu adalah revenge porn. Nope! He just straight up assaulted me. The video showed that he raped me."

"Temen seangkatan aku marah, mereka nyari pelaku. Arial juga termasuk salah satu yang bantuin nangkep dan ngehajar pelaku." Laras terdiam sejenak seperti mencoba mengingat detail kejadian di masa lalunya.

"Aku ngerasa hutang budi sama Arial bukan hanya karena dia nangkep pelaku, dia yang bikin aku lulus kuliah." Lanjut Laras. "Ketika yang lain ngasihanin aku sebagai korban. Arial yang membakar semangatnya aku. Aku terpuruk, aku pengen ilang dari dunia ini, tapi waktu Arial lulus, dia ngasih topi toganya ke aku. Terus dia minta aku buat balikin topi toga itu ketika aku lulus nanti. Permintaan aneh, tapi janji buat balikin topi itu yang bikin aku lulus. Cuma Arial yang nyuruh aku buat janji itu. Hanya satu janji dan itu membuat aku ngerasa bukan korban. Aku ngerasa harus bisa move on."

"Satu janji itu membuat aku bisa lulus dan lanjut kuliah ke Jerman. Dan di sana aku ketemu sama cinta sejatinya aku. Kalau dulu Arial gak ngasih topi toga itu, aku mungkin masih terpuruk di sini meratapi nasib."

"Kedengeran simple, tapi buat aku, Arial adalah salah satu orang yang nyelametin aku." Laras menutup ceritanya. "He is precious, but I'm not attract to him as a sexual partner. I've never seen him that way, and he always treat me as an equal. He never treat me as a victim, he treat me as a warrior. Jadi, please jangan anggap aku sebagai selingkuhan Arial."

Marriage ProbationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang