Chapter 15: Gea

7.9K 532 9
                                    

Gea: Kak, aku mau ketemu.
Aku: Kapan?
Gea: Sekarang boleh? Posisi kakak di mana sekarang?
Aku: Apartemen Arial.

Gea tidak langsung menjawab pesan terakhirku, berapa kali aku melihat keterangan typing tapi tidak ada pesan yang dikirim. Sepertinya Gea masih berusaha mencari kalimat yang tepat untuk dikirim kepadaku.

Gea: Aku boleh minta alamat apartemennya Mas Arial?

Aku membalas pesan Gea dengan sharelock juga alamat unit dan lantai apartemen Arial. Gea membalas pesanku dengan emoticon OK.

Adikku Gea, beda usia kami hanya terpaut kurang dari satu tahun. Kami adalah saudara satu ayah beda ibu. Sebelum melahirkan aku, ibuku sudah lama sakit-sakitan dan susah punya anak. Sehingga, dengan kesadarannya sendiri, ibuku meminta ayahku untuk menikah lagi. Dan ayah memilih ibunya Gea sebagai istri keduanya.

Beberapa bulan setelah ayahku menikah lagi, ibuku malah positif hamil. Tubuhnya yang ringkih berhasil melahirkanku ke dunia. Tidak lama setelah aku dilahirkan, Istri kedua ayahku juga positif hamil dan Gea lahir 8 bulan setelah kelahiranku. 

Aku tidak pernah merasa aneh dengan ayahku yang memiliki istri dua. Mungkin karena memori pertama yang aku ingat adalah memanggil dua orang wanita berbeda dengan sebutan ibu. Bunda Mira untuk ibuku dan Mamah Ratna untuk ibu tiriku. 

Saat usia tujuh tahun, ibu kandungku akhirnya menyerah dengan penyakitnya dan meninggal dunia dalam tidurnya. Kasih sayang ibuku berkurang satu jadi hanya tinggal dari Mamah Ratna. Karena hanya terpaut delapan bulan, aku dan Gea sangat dekat, kami selalu bermain bersama.  Namun, saat memasuki usia remaja, hubungan kami merenggang. Ketika masuk SMP, aku mulai sibuk dengan latihan basket, Gea yang kehilangan teman bermain mulai mencari kesibukan lain juga. Gea dan aku sekolah di tempat yang sama saat SD dan SMP, tapi walaupun kami satu sekolah, kami jarang bertemu karena dia adalah adik kelasku. Selain itu, Gea juga sibuk dengan kegiatan OSIS dan ekstrakulikuler lain, sementara aku sibuk dengan latihan basket. Waktu kosong kami seringkali tidak sama, jadi biasanya aku hanya mengobrol dengan Gea setelah makan malam.

Aku ingat sebagian besar temanku seperti tidak percaya ketika mereka tahu kalau Gea adalah adikku. Pertama karena usia kami yang terlalu dekat, kedua karena wajah kami yang tidak mirip, ketiga karena sifat kami yang berbeda jauh. Aku dengan badan yang tinggi kurus dengan kulit yang cenderung kusam karena sering terjemur sinar matahari, sementara Gea bertubuh mungil dengan kulit yang putih nyaris seperti porselain. Rambutnya panjang bergelombang, terurai halus sampai ke pinggang, warnanya kecoklatan ketika terkena sinar matahari. Saat itu ada trend di kalangan anak sekolah kalau rambut lurus adalah standar kecantikan pada masanya. Gea tetap memilih rambutnya tergerai bergelombang. Ketika anak sekolah lain berlomba-lomba menggunakan soft-lens berwarna, Gea sudah percaya diri dengan warna iris yang senada dengan rambutnya. Gea suka dengan pakaian cute dengan warna yang soft dan detail yang imut. Sementara aku lebih suka pakaian yang mudah digunakan. Gea adalah gambaran remaja feminim idola semua orang sementara aku adalah gadis tomboy yang tidak terlalu peduli dengan penampilannya. Gea yang senang bergaul dan terlibat aktivitas organisasi, aku yang terlalu fokus di basket dan tidak terlalu suka berteman.

SMA aku masuk ke sekolah yang bisa mengakomodasi aktivitasku yang mulai lebih aktif di jalur atlet profesional. Jadwal latihan dan pertandingan yang lebih intens membuat aku sering meminta dispensasi di sekolah. Tidak semua sekolah mau menampung siswa yang terlalu banyak melakukan dispensasi. Sementara Gea melanjutkan sekolahnya ke sekolah yang lebih fokus pada kegiatan akademik. Kami semakin jarang bertemu. Cita-cita Gea adalah untuk bisa bersekolah setinggi mungkin. Dia ingin merasakan bersekolah di luar negeri dan mendapatkan gelar Ph.D. Tokyo Daigaku adalah universitas yang dia incar untuk gelar masternya di bidang biochemistry.

Marriage ProbationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang