Bab 32

1.1K 15 0
                                    

Blackwhite 👁️

Vienna yang berada di dalam kamar terus saja meneteskan air mata, dia kembali teringat semua kejadian yang menimpa diri nya.

"Aku benci mereka, karena mereka aku sulit untuk meyakinkan hati ku menerima hati pria lain" Amuk vienna.

"Kenapa hidup ku dulu harus menggores luka" Teriak vienna terus menangis.

Saat vienna terus menangis, violet datang bersama eleanor, langsung memeluk vienna. Dalam pelukan vienna masih terus menangis, bahkan kini tangisan makin terdengar. Violet dan eleanor membiarkan vienna menangis, mereka ingin setelah ini vienna akan merasa tenang dan tidak merasa sesak lagi di hatinya.

"Kenapa aku harus merasakan cinta, jika masalah lalu ku saja masih belum hilang di ingatan ku" Tanya vienna sendu pada kedua sahabat nya.

"Perasaan itu tidak salah Na, dia datang tanpa di minta. Kini kau yang harus bisa bangkit dan lupakan semua hal buruk yang terjadi di masa lalu dari ingatan mu" Ucap violet menyemangati.

"lya Na, aku yakin kau bisa. lucas orang yang tepat Na, aku mengenal nya sudah lama. Bahkan dia belum pernah menyukai wanita, ini pertama dia menyukai wanita. Dulu lucas hanya fokus bekerja" Ucap eleanor ikut menyemangati.

Vienna tanpa diam, dia memikirkan perkataan sahabat nya. Dia tau lucas pria yang baik tapi dia hanya masih di selimuti oleh rasa takut.

"Tidak usah terlalu kau pikirkan, kau cukup jalani aja dulu. Tentang trauma mu kita bisa pergi ke psikolog" Ucap violet.

"Kita akan berusaha untuk menghilangkan trauma mu Na, intinya kau tidak perlu menghindar dari lucas" Sambungan eleanor.

"Baiklah,aku itu perkataan kalian. Besok aku coba untuk ke psikolog" Jawab vienna.

"Sekarang jangan sedih lagi ya. Ada kita yang akan selalu support kamu" Ucap violet.

"Terimakasih kasih karena kalian mau menjadi ku sahabat. Padahal aku hanya orang asing dan kalian tau berapa banyak musuh vino. Kalian menjadikan ku teman tanpa takut kalau aku adalah penyusup" Ucap vienna.

"Kalau kau berkhianat ya vino akan memengal kepalamu" Ucap violet dengan entengnya.

"Dan vino juga akan memutilasi tubuh mu, bahkan dia juga bisa menjual organ tubuhmu" Sambung eleanor.

"liihhhh, aku masih mau hidup, masih mau mempunyai anak-anak yang lucu" Ucap vienna sedikit ngeri.

"Gimana kau mau punya anak, kalau yang akan jadi bapak nya tidak ada. Emang kau bisa buat anak sendiri?" Tanya eleanor.

"Gimana caranya aku buat sendiri? Ya aku cari siapa yang mau jadi bapak nya" Jawab vienna dengan entengnya.

"Nggak perlu cari kali, kan ada lucas yang siap jadi bapak untuk anak-anak mu" Goda violet.

"lya juga Vi, kau bisa minta lucas membantumu buat anak" Sambung eleanor.

Vienna melempar bantal tepat di wajah eleanor, dan mendarat tepat di wajahnya.

"Kau pikir buat anak segampang buat kue, cukup seperti bikin adonan. Kalau buat anak ya harus bekerja sama yang baik" Ucap vienna.

"Tidak perlu kerja sama, kau cukup diam di bawa lucas. Biar lucas yang bekerja di atasmu" Goda violet.

"Dasar kalian berdua otak mesum"

Vienna pergi meninggalkan violet dan eleanor, dengan wajah yang bersemu merah.

"Aku harap dia bisa melupakan masa lalu nya" Gumam violet.

"lya, kita harus selalu mendukung nya, jangan biarkan dia sendiri" Sambung eleanor.

"Kalau vienna benar minta sama lucas gimana?" Tanya eleanor takut.

"Dasar gila. Sudahlah, aku mau ngajak vino menjenguk anak nya." Ucap violet berlalu.

"Sialan kau" Amuk eleanor.

••••

Vienna sedang melamun di pinggir kolam renang, dia memikirkan ucapan violet dan eleanor.

"Sedang apa Na?" tanya lucas datang dan langsung duduk di dekat vienna.

"Tidak ada, hanya menikmati malam" Jawab vienna.

"Angin malam tidak baik untuk kesehatan Na" Ucap lucas memberi kan jas yang dia pakai.

"Aku sudah biasa dengan angin malam luc, bahkan kehidupan ku dulu lebih para menyakitkan dari pada angin malam" Jawab vienna dengan tersenyum getir.

"Itu dulu Na, kini kau akan selalu bahagia. Tidak akan aku biarkan kau sedih dan merasakan sakit lagi" Ucap lucas.

Vienna hanya memberi senyum mendengar ucapan lucas. lucas merebah kan kepala vienna untuk bersandar di pundaknya. Kini mereka sama-sama menikmati malam dengan pikiran masing masing.

"Luc, maaf karena aku masih belum bisa membalas perasaan mu. Jika kau mendapatkan seseorang sebelum aku membalas perasaan mu, aku tidak akan menahan mu untuk tetap menunggu ku luc" Ucap vienna masih bersandar di pundak lucas.

"Aku akan menunggu mu Na, hati ini tidak akan pindah ke yang lain" Ucap lucas.

vienna sangat merasa bersalah karena belum membalas perasaan lucas.

"Maafkan aku luc, udah membuat mu menunggu. Aku memang belum siap luc, sebuah nya sangat membekas luc singgah aku takut untuk memulai kehidupan ku" Batin vienna.

Cukup lama mereka berada di pinggir kolam, vienna masih nyaman berada di pundak Rio.

"Kita masuk yuk Na, hari sudah semakin malam" Ajak lucas.

Tidak ada Jawaban dari vienna, lucas yang tidak mendapat jawaban melihat wajah vienna yang tertidur.

"Kau wanita yang kuat Na" Ucap lucas.

Lucas mengendong vienna menuju kamarnya, tiba di kamar vienna, meletakan di atas ranjang.

"Tidurlah Na, aku berjanji akan selalu menjaga mu" Ucap lucas mencium kening vienna.

Lucas berlalu dari kamar vienna ke ruang kerja vino. Masih ada pekerjaan yang harus dia kerjakan bersama vino.

"Apa dia sudah tidur?" Tanya vino.

"Sudah, aku tidak menyangka kehidupan nya begitu menyakitkan. Tapi dia tetap kuat menghadapinya" Ucap lucas duduk di sofa ruang kerja Vero.

"Ya,dia gadis yang kuat luc. Tapi hatinya sangat rapuh, dan kau harus menguatkan hati itu" Ucap vino pindah disamping lucas.

Lucas hanya mengangguk kan kepalanya.

"Gimana dengan mereka, tidak ada masalah yang mereka buat kan?" Tanya vino.

"Semua masih aman, mereka masih melakukan aktivitas seperti biasa. Masih seperti mereka merasa tidak punya keluarga" Ucap lucas.

"Ingat luc, mereka itu licik. Kita harus tetap hati-hati, siapa tau mereka sedang menyusun rencana. Walaupun mereka tidak tau siapa kita, tapi aku yakin mereka tidak akan membuat rencana biasa" Ucap vino.

"Kau memang benar, karena itu kau harus memperketat penjagaan untuk violet. Apalagi saat violet melahirkan nanti. Kita tidak tau apa yang sedang mereka rencana kan vin, mereka tidak membiarkan orang lain tahu apa rencana mereka. Karena itu kita sulit untuk memasukan penyusup" Jelas lucas.

Vino memikirkan ucapan lucas, dia harus menjaga violet dengan baik. Kelicikan orang yang bukan kalangan mafia jauh lebih berbahaya, karena hanya mereka saja yang tau rencana yang mereka buat, mereka tidak akan mau percaya pada siapa pun termasuk asisten pribadi sekalipun.

vino tidak bisa bertindak, karena mereka tidak menampakkan kalau mereka akan mencelakai violet. Kini yang bisa vino lakukan hanya menjaga violet dengan baik.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang