51

363 43 9
                                    

Di ruang rawat rumah sakit, Xiaozhan duduk di kursi samping ranjang anaknya. Tubuh kecil itu terbaring lemah di bawah selimut putih, wajahnya masih tampak pucat  dan alat infus menempel di tangannya yang mungil. Xiaozhan menatapnya dengan cemas, matanya terus beralih dari wajah Yi Ran ke monitor di samping ranjang, memastikan setiap detak dan angka tetap stabil. 

Pagi tadi demam anaknya makin tinggi hingga mengalami kejang dan muntah, membuat Xiaozhan panik dan langsung membawanya ke rumah sakit.

"Lihat sekarang, ini semua karena kamu tidak bisa mengurusnya dengan baik. Ini kan anakmu, harusnya kamu itu memberikan perhatian dan sayang untuknya, bukan menjauh dan selalu memarahinya. Dia bahkan masih menyayangimu meski perlakuanmu buruk padanya. Aku selalu kasihan jika dia menangis, mengadu padaku kalau kamu sering memarahinya."

Xiaozhan tetap diam mendengar, menatap wajah pucat Yi Ran yang terbaring lemah di ranjang. Xiaozhan menghela napasnya pelan, rasa bersalah menghantam keras.

Wanita itu mendengus kesal. "Dia masih anak kecil. Kamu lihatlah sendiri, sekarang dia sampai sakit begini karena kamu tidak memperhatikannya dengan benar. Anak ini terlalu sering mengeluh padaku kalau dia selalu merindukanmu kalau kamu sibuk di luar. Kamu bahkan tidak tahu kah, dia sempat mengeluh tidak enak badan sejak seminggu lalu, tapi kamu malah terus memarahi dan menyuruhnya untuk tidak rewel."

Xiaozhan menggigit bibir bawahnya, "Aku sudah memberinya obat, aku lihat semalam juga dia sudah baik-baik saja."

"Itu saja tidak cukup, astagaa..." Ruonan menyela,

"Kamu bahkan tidak melihat kalau dia makin lemah beberapa hari ini. Kau hanya fokus pada pekerjaanmu dan masalah-masalahmu sendiri, sampai-sampai tidak menyadari kalau anakmu ini sedang sakit."

"Aku baru ingat, kemarin-kemarin dia makan apa saja? Aku menemukan beberapa makanan di tas sekolahnya, makanan yang sudah tidak layak makan."

"Tidak tahu, kan? Sekarang dia infeksi perut gara-gara itu. Ditambah dengan luka yang dia dapat kemarin, ini semua terjadi karena kau tidak mengawasinya dengan baik."

Xiaozhan tidak bisa menyangkal, semua yang wanita itu katakan benar adanya. "Aku tahu aku salah. Aku sudah berusaha untuk bersikap baik dan tidak membencinya, tapi... sepertinya aku tidak bisa aku tidak tau kenapa aku seperti ini. Aku..." Suaranya bergetar,

Ruonan menghela napasnya, ia juga tak bisa terlalu menyalahkan nya. Tau keadaan Xiaozhan, dia berpikir bahwa mungkin itu pengaruh dari depresi yang ia alami dulu.

"Aku tidak memintamu jadi orang tua yang sempurna, tapi setidaknya jangan biarkan anakmu merasa diabaikan. Dia butuh kamu, bukan seseorang yang hanya memarahinya dan mengancam setiap kali dia berbuat salah. Xiaozhan, Yi Ran tidak bersalah. Kamu tidak seharusnya bersikap seperti itu padanya." sambungnya dengan nada lebih lembut

"Bibi" Yi Ran terbangun,

"Bibi Ruo," panggilnya dengan lirih, dia bangun karena suara berisik dari tadi

"Ah— Bibi di sini, Yi Ran... kamu bangun, maafkan Bibi suara Bibi terlalu kencang?"

Anak itu mengangguk kecil

"Bibi... ingin minum,"

"Yaa ini sayang... bangun sebentar, minum pelan-pelan." Ucapnya, dia minum melalui sedotan.

Sedangkan Xiaozhan di sana menatap sendu anaknya, dia bahkan baru sadar kalau sejak tadi anak itu terus memanggil Bibi nya bukan dia sendiri.

Apa dia mengabaikan ku?  Kata Xiaozhan dalam hati,

Ruonan mengusap lembut kepala Yi Ran saat anak itu minum perlahan.

"Yi Ran istirahat lagi, ya" ujarnya lembut sambil membetulkan selimutnya. "Bibi di sini,"

My Young HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang