Pengantar makanan yang malang

1.5K 130 8
                                    

11.30

📍Rusun BKK




Pc milik yoko sedikit lagi selesai, faye menginstal ulang jadi lumayan membutuhkan waktu yang sedikit lama, yoko masih asyik dengan cemilan dan tontonan nya, yoko baru tau menonton acara di televisi lumayan seru dan menghibur karena selama ini yoko hanya bermain dan belajar meskipun sesekali nonton tapi di hp saja, tv yang berada di ruang keluarga rumahnya tidak berfungsi karena keluarganya tidak utuh.




Faye dan yoko memilih duduk di karpet bulu, yoko bersandar pada sofa, sambil menunggu proses instal yang tinggal beberapa persen lagi selesai faye ikut bergabung dengan yoko menonton tv dan menyandarkan punggungnya yang terasa pegal akibat posisi yang sedikit membungkuk selama otak atik PC.




Sambil menonton faye beberapa kali memijat leher belakangnya sendiri serta meregangkannya ke kiri dan ke kanan, yoko menyadari itu dan merasa kasian.








"Mau aku pijat? Kakak terlihat lelah, kalau misal gak selesai hari ini juga gak apa² kok, jangan di paksain kak" Ucap yoko sambil menawarkan memijat faye.




"Ah gak usah ini cuma sedikit pegal aja, ini masih loading tinggal 30% jadi lumayan lah gak terlalu lama juga beres" Jawab faye.




"Kita makan dulu yok, aku pesan makanan, kakak mau makan sama apa?" Tanya yoko.




"Samain aja sama kamu, aku bukan type pemilih makanan" Jawab faye.




"Yaudah kita makan sama ayam goreng dan capcay aja ya" Ucap yoko sambil fokus hp untuk memesan makanan.




Jarak mereka duduk tidak terlalu jauh, sedikit ada jarak, saat mereka ngobrol mereka beberapa kali saling tatap.




Faye bolak balik melihat PC yang proses loadingnya melambat mungkin karena aktifitas internet sedang banyak digunakan sehingga mengurangi kecepatannya.





Faye dan yoko kini hanyut dalam obrolan random segala hal mulai dari komentar saat menonton tv, masalah PC atau laptop sampai segala apapun mereka bahas, karena terlalu gemas melihat cara bicara yoko beberapa kali faye mencubit pelan pipi dan lengan yoko tetapi yoko tidak keberatan dengan hal itu bahkan yoko pun beberapa kali selalu membalas memukul pelan paha faye jika sedang tertawa atau merasa cubitan faye terlalu kencang.




Duduk mereka kini semakin dekat, keduanya terus bergeser saat beberapa kali saling memukul dengan bantal.




Entah mendapat keberanian dari mana kini faye memegang pipi yoko, membuat yoko melihat ke arah faye dan mereka terdiam saling menatap dalam menikmati visual wajah lawan nya.




Faye sedikit memiringkan kepala dan mendekatkan wajahnya ke arah yoko hingga hidung mencungnya bisa mencium pipi yoko yang sangat halus serta lembut dan yoko pun seolah terbuai sehingga menikmati semua itu kini memejamkan matanya dan bibirnya mencium pipi faye bahkan hampir dekat dengan ujung bibir faye.




Faye ikut memejamkan matanya, tangannya memegang rahang yoko dan sedikit menariknya sehingga bibir mereka kini menempel, ini memang bukan ciuman pertama untuk keduanya saat mereka berdua sedikit membuka mulutnya dan akan saling melumat tiba² saja ada orang yang mengetuk pintu, akhirnya faye hanya mengecup bibir yoko dan hidung yoko.



"Maaf" Ucap faye lirih dengan tangan yang masih berada pada rahang yoko serta kini mereka saling membuka mata dan menatap dalam.




"Sebentar, hanya sebentar saja dan biarkan dia menunggu" Ucap yoko yang menatap sayu bibir faye, dengan berani tangan menarik lembut tengkuk leher faye kemudian yoko melumat bibir serta menghisap pelan bibir bawah milik faye, faye membalas mengimbangi ciuman yoko dan menelusupkan lidahnya kedalam mulut yoko dengan senang hati yoko menghisapnya dengan pelan.




Mereka berciuman dengan saling memiringkan kepala berlawanan arah, ciumannya semakin panas seolah sedang memakan bibir satu sama lain.


Crrkk


Crrkk


Crrkk





Decakan ciuman mulai terdengar, nafas mereka berdua sudah mulai sesak, ketukan pintu beberapa kalipun mereka abaikan namun saat pasokan oksigen sudah habis yoko mendorong pelan bahu faye sehingga kini ciumannya terlepas wajah mereka sedikit berjarak tapi faye tidak terima dan mendekatkan kembali wajahnya dan sedikit membuka mulutnya untuk melumat bibir yoko, yoko menghindar dengan memundurkan kepalanya.




"Buka dulu pintunya, mungkin itu yang antar makan, kasian dia nunggu terlalu lama" ucap yoko lirih yang menahan dada faye dengan kedua tangannya.




"Lalu setelah membuka dan mengambil makannya apa kita bisa melanjutkannya?" Tanya faye berbisik.



"Tergantung" Balas yoko yang mengecup bibir faye kemudian mendorong sedikit kencang bahu faye.



Faye beranjak dari duduknya, dia berdiri dan merapihkan bajunya setelah itu dia pergi membuka pintu karena pintu di ketuk lebih kencang dari sebelumnya.





"Ah maaf terlalu lama menunggu tadi sedang berada di kamar mandi" Ucap faye sopan.




"Ah gak apa² kak" Jawab orang itu.


"Jadi berapa semuanya?" Tanya faye mengambil kantong yang berisi makanan yang dipesan.




"Total jadi 87rb kak" jawabnya lagi.




Faye membuka dompet dan memberikan selembar uang 100rb saat orang itu akan memberikan kembalian faye menolaknya.




"Ambil aja kembaliannya buat kamu" Ucap faye.




"Ah makasih banyak ya kak" ucapnya.




"Sama²" jawab faye.




Faye menutup pintu dan menghampiri yoko, kini mereka berdua sadar atas apa yang telah dilakukannya tadi dan sedikit merasa malu serta canggung.




"Ini makanan nya, sebentar aku ngambil dulu piring" Ucap faye sambil menyerahkan kantong kepada yoko.




"Oh iya" jawab yoko tersenyum dan menerima kantong nya.




Faye pergi ke dapur untuk membawa piring serta sendok, mereka akan makan di depan tv karena memang tidak ada ruang makan serta tidak cukup untuk menyimpan meja makan.




Faye kembali dari dapur serta kembali duduk di karpet, yoko sigap mempersiapkan makanan ke piring.




Menunggu yoko menyiapkan semua faye melihat kemajuan proses loading yang ternyata masih sama dengan tadi artinya tidak ada kemajuan.






















Bersambung...




Jangan lupa vote, follow dan komen biar makin semangat nulisnya.


Bye!

L.O.V.E is L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang