Pertemuan di Warmindo

313 15 0
                                    

Sore itu hujan turun deras di kota. Tiara yang baru saja pulang dari les tambahan merasa lapar. Ia memutuskan untuk singgah di sebuah warmindo dekat rumahnya. Warung kecil itu terlihat ramai, penuh dengan pengunjung yang juga berteduh dari hujan. Dengan langkah cepat, Tiara masuk dan mencari tempat duduk yang kosong.

Di pojok ruangan, ia melihat seorang wanita sedang makan sambil membaca buku. Tiara mendekat dan meminta izin untuk duduk bersama.

"Permisi, Kak. Saya izin duduk di sini ya."

Wanita itu mengangguk tanpa mengangkat wajahnya dari buku yang sedang dibacanya.

Setelah memesan semangkuk Indomie goreng spesial, Tiara mencoba membuka percakapan.

"Lagi baca apa, Kak?" tanya Tiara dengan senyum ramah.

Wanita itu akhirnya menutup bukunya dan melihat ke arah Tiara. "Oh, ini cuma novel biasa. Kamu sekolah di mana?" jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Di SMP Negeri 2, Kak. Saya kelas 8 sekarang," jawab Tiara dengan antusias. "Saya Tiara, nama Kakak siapa?"

"Nina," jawabnya singkat.

Obrolan mereka berlanjut dengan hangat. Tiara merasa nyaman berbicara dengan Nina, meskipun mereka baru saja bertemu. Ada sesuatu dalam sikap tenang dan tegas Nina yang membuat Tiara merasa aman.

Saat makanan mereka datang, Tiara menyadari bahwa ia lupa meminta garam. Ia pun meminjam dari Nina. "Kak, boleh pinjam garamnya?"

"Of course," jawab Nina sambil menyerahkan garam kepada Tiara. "Kamu sering ke sini?"

"Baru pertama kali sih, tapi tempatnya nyaman. Kaka sering ke sini?"

"Ya, ini tempat favoritku. Suasananya tenang, makanannya enak."

Sejak pertemuan pertama itu, Tiara dan Nina mulai sering bertemu di warmindo tersebut. Mereka berbicara tentang banyak hal, dari masalah sekolah Tiara hingga pekerjaan Nina. Tiara merasa menemukan teman baru yang bisa diajak berbicara dan berbagi cerita.

Nina juga merasakan hal yang sama. Bagi Nina, Tiara adalah orang yang pertama kali berhasil membuatnya terbuka akan hal apapun dalam hidupnya. Nina yang biasanya tidak terlalu peduli dengan orang asing, merasa ada kehangatan dan kejujuran dalam cara Tiara berbicara dan berinteraksi. Ini membuat Nina ingin mengenal Tiara lebih jauh, meskipun dia tetap menjaga sikap ttenangnya

To be continued

PACARKU GAK JELAS (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang