Tiara sedang menyelesaikan laporan PKL-nya di lab komputer SMK Negeri 5 Jakarta. Lab sepi, hanya ada beberapa siswa lain yang juga sedang mengerjakan tugas mereka. Tiara terlihat fokus pada layar komputer ketika Aryo, yang kebetulan berada di lab, menghampirinya.
Aryo duduk di kursi sebelah Tiara dan mulai berbicara dengan nada yang agak tidak nyaman. "Tiara, gue mau bilang kalo lu udah kerja keras banget. Tapi, gue juga penasaran, ada yang bisa gue bantu?"
Tiara merasa sedikit tidak nyaman dengan kedekatan Aryo, namun ia mencoba tetap profesional. "Thanks, Yo. Gue cuma butuh nyelesain laporan ini doang kok. Jadi, kalo bisa, gue lebih baik bekerja sendiri."
Namun, Aryo tidak menanggapi dengan baik. Ia mulai mendekat dan berbicara dengan nada yang lebih serius. "Lo tau, kita bisa ngobrol di luar. Mungkin lo butuh istirahat sejenak."
Tiara merasa semakin tidak nyaman saat Aryo mulai menyentuh bahunya dengan cara yang tidak pantas. Dia mencoba menghindar, tetapi Aryo semakin mendekat.
***
Setelah kejadian di lab, Tiara pulang sekolah dengan perasaan campur aduk. Saat bertemu Nina di luar sekolah, Tiara tidak bisa menahan diri dan akhirnya menceritakan apa yang terjadi. Wajahnya tampak cemas dan marah.
"Nina, aku harus cerita sesuatu. Tadi di lab, Aryo hampir... hampir melecehkan aku," kata Tiara dengan suara gemetar.
Nina terkejut dan marah mendengar cerita Tiara. "Apa? Dia berani sekali! Aku gak akan biarkan ini begitu saja."
Tiara menangis keras. Nina memeluk Tiara dengan erat.
"Aku akan melindungimu," ucap Nina dengan nada lembut.
Tiara mengangguk. "Maaf."
***
Keesokan harinya, Nina dan Tiara mengelilingi sekolah sambil mencari Aryo. Setelah menemukannya, Nina langsung melabrak Aryo dengan kemarahan yang jelas terlihat.
"Hei, anak bangsat! Gue semalem udah denger apa yang lo lakuin sama Tiara. Gimana bisa lo ngelakuin hal seperti itu?" seru Nina dengan nada tinggi.
Aryo tampak terkejut dan panik. "Kak, sorry, saya cuma... saya nggak bermaksud..."
"Jangan coba ngeles ya!" kata Nina dengan tegas. "Lo harus minta maaf sama Tiara dan bertanggung jawab atas tindakan lo!"
Aryo akhirnya meminta maaf kepada Tiara. "Gue... Gue minta maaf ya. Gue nyesel udah hampir ngelecehin lo kemarin."
"Nggak apa-apa, Yo. Gue udah maafin kok," kata Tiara.
Tapi, Nina merasa belum sepenuhnya puas. Ia menuntut Aryo dan mengancam, "Lo renungin semua kesalahan yang udah lo lakuin. Awas kalo sampe lo bertindak di luar batas lagi!"
***
Di perjalanan pulang, suasana agak tegang. Tiara merasa bersalah karena insiden tersebut membuat Nina marah. "Maaf, Sayang. Aku seharusnya lebih berhati-hati. Aku benci melihatmu marah seperti itu."
Nina menghela napas dan menenangkan Tiara. "Aku hanya khawatir sama kamu. Aku gak suka melihatmu merasa tidak aman. Yang penting, kamu baik-baik saja dan kita harus bisa menghadapi hal ini bersama."
Tiara menggenggam tangan Nina dan mengucapkan terima kasih. "Aku tahu, dan aku sangat menghargai dukunganmu. Aku janji akan lebih berhati-hati ke depannya."
Mereka berdua merasa lebih tenang setelah berbicara. Meskipun insiden itu sangat mengganggu, mereka berhasil mengatasi masalah tersebut dan semakin mempererat hubungan mereka. Percakapan jujur dan dukungan satu sama lain membantu mereka melewati momen krusial ini.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU GAK JELAS (GXG)
FanficDalam dunia yang penuh dengan kontradiksi dan dinamika hubungan, cerita ini mengeksplorasi cinta antara dua wanita yang terpaut jarak usia 10 tahun. Nina Anggraini adalah seorang wanita yang tegas, cuek, dan sedikit kasar dalam sikapnya, namun ia me...