Berusaha Mengerti

68 3 0
                                    

Setelah banyaknya perdebatan dan ketegangan, Nina menyadari bahwa hubungan mereka hanya bisa diperbaiki jika ia mencoba lebih memahami dunia Tiara. Begitu juga dengan Tiara, ia tahu bahwa ia harus lebih terbuka kepada Nina agar Nina bisa benar-benar mengerti apa yang sedang dihadapinya. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah kafe yang tenang untuk berbicara dengan hati-hati.

"Jadi, apa yang sebenarnya membuatmu begitu sibuk, Tiara?" tanya Nina dengan nada lembut, berusaha memulai percakapan dengan cara yang lebih positif.

Tiara menghela napas dan menatap Nina dengan mata yang penuh rasa penyesalan. "Sekolah di SMK benar-benar menuntut banyak, Nina. Jurusan Multimedia ini memang menarik, tapi tugas-tugasnya luar biasa banyak. Setiap minggu pasti ada proyek baru yang harus diselesaikan, dan kalau aku tidak bisa mengerjakannya, nilainya bisa berpengaruh besar."

Nina mengangguk, mencoba untuk memahami. "Aku bisa bayangkan betapa beratnya itu. Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang apa yang kamu lakukan sehari-hari. Mungkin kalau aku tahu, aku bisa lebih mengerti dan mendukungmu."

Tiara tersenyum lemah, merasa lega bahwa Nina mencoba untuk lebih mengerti. "Baiklah, aku akan memberitahumu. Misalnya, minggu ini aku harus membuat video presentasi tentang media digital. Aku butuh waktu berjam-jam untuk mengeditnya, belum lagi harus mencari materi dan belajar teknik baru."

Nina mendengarkan dengan seksama, menyadari betapa banyaknya yang harus Tiara lakukan. "Itu terdengar sangat menantang. Apa kamu punya cukup waktu untuk istirahat?"

Tiara menggeleng pelan. "Kadang-kadang aku merasa kelelahan, tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku harus menyelesaikan semua ini kalau mau lulus dengan nilai baik."

Nina menatap Tiara dengan penuh kasih. "Aku bangga padamu, sayang. Kamu bekerja sangat keras. Aku minta maaf kalau aku tidak cukup mengerti sebelumnya."

Tiara meraih tangan Nina dan menggenggamnya erat. "Tidak apa-apa, Nina. Aku juga minta maaf kalau aku membuatmu merasa terabaikan. Aku hanya tidak tahu bagaimana cara membagi waktuku dengan baik."

Nina tersenyum dan mengusap tangan Tiara. "Aku akan selalu ada untukmu, apapun yang terjadi. Kalau kamu merasa terlalu lelah, katakan padaku. Aku ingin membantumu, bahkan kalau itu hanya mendengarkan keluhanmu."

Tiara merasa hatinya hangat mendengar kata-kata Nina. "Terima kasih, Nina. Aku beruntung memiliki kamu. Aku akan berusaha lebih terbuka mulai sekarang. Misalnya, aku bisa mengirim pesan singkat di tengah-tengah kesibukanku hanya untuk memberi tahu kamu bahwa aku memikirkanmu."

Nina mengangguk setuju. "Itu ide yang bagus. Aku juga akan berusaha lebih sabar dan tidak langsung berpikiran negatif kalau kita tidak bisa sering bertemu."

Obrolan mereka berlanjut, membahas banyak hal tentang sekolah, teman-teman Tiara, dan bagaimana mereka bisa menjaga hubungan tetap kuat meski dengan semua kesibukan yang ada. Mereka berbicara tentang rencana-rencana kecil untuk tetap bisa bertemu, seperti makan malam bersama di akhir pekan atau sekedar bertemu di kafe untuk mengobrol.

"Kita juga bisa memanfaatkan teknologi. Video call, pesan singkat, atau bahkan kirim foto kegiatan sehari-hari kita," usul Nina dengan semangat.

Tiara tersenyum lebar. "Aku setuju. Kita harus bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menemukan cara baru untuk tetap terhubung."

Malam itu, mereka merasa lebih dekat dari sebelumnya. Dengan saling mengerti dan berusaha lebih terbuka, Tiara dan Nina yakin bahwa mereka bisa menghadapi tantangan ini bersama-sama.

To be continued

PACARKU GAK JELAS (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang