Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Tiara buru-buru merapikan buku-buku dan peralatan tulis yang dimilikinya dan ditaruh ke dalam tas. Semua murid di kelasnya Tiara memberikan salam kepada guru mata pelajaran terakhir yang mengajar di kelas mereka, kemudian mereka semua berbondong-bondong keluar dari kelas.
Tiara sendiri memutuskan untuk pergi ke sebuah toko aksesoris dan boneka di dekat sekolah. Ia merasa sedikit gugup dan bersemangat sekaligus. Hari ini adalah hari yang sangat penting baginya—hari di mana ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Nina.
Di toko tersebut, Tiara dengan teliti memilih hadiah yang tepat. Ia melihat berbagai aksesoris, tetapi matanya tertuju pada sebuah boneka beruang kecil yang lucu, berwarna krem dengan pita merah. Boneka itu terlihat imut dan menggemaskan, seolah bisa menyampaikan perasaan Tiara tanpa kata-kata.
Tiara membayangkan betapa senangnya Nina melihat boneka itu. Dengan hati-hati, Tiara membungkus boneka tersebut dengan kertas kado yang cerah dan menyimpannya di dalam tasnya. Ia merasa sedikit lega setelah memilih hadiah tersebut, seolah hadiah itu akan membantu mengungkapkan apa yang selama ini terpendam di dalam hatinya.
***
Setelah membungkus hadiah, Tiara melanjutkan perjalanan ke warmindo, tempat di mana Nina biasanya menunggunya. Ketika Tiara tiba, suasana di warmindo terasa seperti biasa, dengan aroma indomie dan suara tawa dari pelanggan lainnya. Namun, hati Tiara berdegup kencang.
Nina sedang duduk di meja mereka, dengan senyuman lebar saat melihat Tiara datang. "Hei, Tiara! Kamu terlihat bersemangat hari ini. Ada yang spesial?" tanya Nina sambil menyambut Tiara dengan pelukan hangat.
Tiara mencoba tersenyum meskipun perasaannya campur aduk. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Kakak. Tapi sebelumnya, aku mau kasih ini," kata Tiara sambil mengeluarkan hadiah yang telah dibungkus dari tasnya.
Nina menerima hadiah tersebut dengan rasa penasaran. "Oh, apa ini?" tanya Nina, membuka kertas kado dengan hati-hati. Ketika boneka beruang itu terlihat, Nina tersenyum lembut. "Ini lucu sekali, Tiara. Terima kasih banyak."
Tiara mengangguk dan menggenggam tangannya dengan erat. "Sebenarnya, ada yang ingin aku katakan juga," ujar Tiara dengan suara sedikit bergetar. "Kak Nina, aku sudah lama merasakan sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan. Aku... aku jatuh cinta pada Kakak."
Nina terdiam sejenak, terkejut dengan pengakuan Tiara. Dia menatap mata Tiara dengan serius, mencoba memahami perasaan yang diungkapkan. "Tiara, aku... aku tidak tahu harus berkata apa," kata Nina dengan jujur. "Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu merasa seperti ini."
Tiara merasa cemas melihat reaksi Nina, namun dia tetap berdiri teguh. "Aku mengerti jika Kak Nina merasa tidak sama atau ragu. Aku hanya ingin jujur tentang perasaanku."
Nina menarik napas dalam-dalam dan melihat ke mata Tiara. "Tiara, aku menghargai keberanianmu untuk mengungkapkan perasaanmu. Aku juga merasa sesuatu yang spesial untukmu, meskipun aku belum pernah memikirkannya dalam konteks seperti ini."
Setelah beberapa detik penuh ketegangan, Nina meraih tangan Tiara dan memberikan senyuman lembut. "Aku ingin memberi kita kesempatan. Jika kamu juga mau, kita bisa mencoba menjalani hubungan ini bersama."
Tiara merasa lega dan bahagia mendengar jawaban Nina. "Aku sangat ingin, Kak Nina."
Mereka berdua saling berpelukan, merasakan kehangatan dari pelukan satu sama lain. Tiara merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Malam itu, mereka duduk bersama, menikmati momen spesial tersebut, dan berbicara tentang apa yang akan datang di masa depan mereka.
Dengan perasaan yang lega dan penuh cinta, Tiara merasa siap untuk menjalani babak baru dalam hidupnya bersama Nina. Boneka beruang kecil itu sekarang menjadi simbol dari pengakuan cintanya dan awal dari hubungan yang baru.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU GAK JELAS (GXG)
FanficDalam dunia yang penuh dengan kontradiksi dan dinamika hubungan, cerita ini mengeksplorasi cinta antara dua wanita yang terpaut jarak usia 10 tahun. Nina Anggraini adalah seorang wanita yang tegas, cuek, dan sedikit kasar dalam sikapnya, namun ia me...