Sore itu, seperti biasa, Nina menjemput Tiara pulang sekolah. Dengan senyuman hangat, Nina menyambut Tiara yang tampak sedikit lelah namun tetap semangat.
"Hey, sayang. Gimana hari ini?" tanya Nina sambil membuka pintu mobil untuk Tiara.
Tiara tersenyum dan masuk ke dalam mobil. "Lumayan sibuk, tapi semuanya baik-baik saja. Aku senang kamu jemput aku hari ini."
Nina mengangguk. "Aku juga senang bisa menjemputmu. Yuk, kita makan di warmindo favorit kita."
Mereka menuju warmindo tempat mereka biasa makan. Suasana hangat dan akrab langsung terasa begitu mereka memasuki warung tersebut. Setelah memesan makanan, mereka duduk di meja pojok yang biasanya mereka tempati.
"Aku suka tempat ini," kata Tiara sambil memandang sekeliling. "Selalu membuatku merasa nyaman."
Nina tersenyum. "Aku juga. Tempat ini punya banyak kenangan untuk kita."
Saat mereka menunggu pesanan datang, Nina membuka topik pembicaraan yang sudah lama ingin dia bicarakan. "Aku ingin bicara tentang masa depan kita, Sayang."
Tiara mengangguk, matanya berbinar dengan antusiasme. "Aku juga ingin tahu apa yang kamu pikirkan tentang masa depan kita."
Nina memandang Tiara dengan serius namun penuh kasih. "Aku ingin kita memikirkan bagaimana menjaga hubungan kita tetap kuat. Kamu tahu, kita mungkin akan menghadapi banyak tantangan, terutama karena perbedaan usia dan dunia kita yang berbeda."
Tiara mengangguk. "Aku mengerti. Tapi aku yakin kita bisa melalui semua itu asalkan kita tetap saling mendukung dan berkomunikasi dengan baik."
Makanan mereka tiba, namun pembicaraan tetap berlanjut di sela-sela makan. Nina melanjutkan, "Aku ingin kita merencanakan masa depan kita dengan lebih baik. Mungkin kita bisa mulai dengan merencanakan hal-hal kecil, seperti liburan bersama atau kegiatan yang bisa kita lakukan bersama di akhir pekan."
Tiara tersenyum. "Aku suka ide itu. Bagaimana kalau kita mulai dengan merencanakan liburan kecil ke pantai? Aku selalu ingin menghabiskan waktu bersama di tempat yang tenang dan indah."
Nina mengangguk setuju. "Itu ide yang bagus. Kita bisa merencanakan liburan ke pantai dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, aku juga berpikir kita bisa mulai merencanakan hal-hal yang lebih besar, seperti rencana studi lanjutmu dan mungkin karierku."
Tiara terlihat sedikit bingung namun bersemangat. "Studi lanjut? Sayang, apa maksudmu?"
Nina tersenyum lembut. "Aku tahu kamu masih di sekolah, tapi aku ingin kamu mulai memikirkan apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus. Aku akan mendukung apapun pilihanmu."
Tiara mengangguk. "Aku belum terlalu yakin apa yang ingin aku lakukan, tapi aku akan mulai memikirkannya. Terima kasih sudah mendukungku, Nina."
Nina menggenggam tangan Tiara. "Aku selalu akan mendukungmu, apapun yang terjadi. Kita akan melalui ini bersama."
Mereka melanjutkan makan dengan suasana hati yang lebih ringan dan penuh harapan. Setelah selesai makan, mereka berjalan kembali ke mobil dengan perasaan lebih dekat satu sama lain.
***
Di apartemen mereka, malam itu dihabiskan dengan duduk di sofa, berbicara lebih dalam tentang impian dan harapan mereka. Mereka merencanakan langkah-langkah kecil untuk masa depan, seperti mencoba kegiatan baru bersama, menetapkan waktu khusus untuk berbicara, dan memastikan bahwa mereka selalu ada untuk satu sama lain.
"Sayang, aku merasa sangat beruntung bisa bersamamu," kata Tiara dengan tulus. "Aku tahu kita bisa menghadapi apapun asalkan kita tetap bersama."
Nina memeluk Tiara erat-erat. "Aku bahkan beruntung memilikimu, Sayang. You're my everything."
Dengan semangat baru dan rencana yang lebih jelas, Nina dan Tiara berkomitmen untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat, menghadapi masa depan dengan keyakinan dan cinta yang mendalam.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU GAK JELAS (GXG)
ФанфикDalam dunia yang penuh dengan kontradiksi dan dinamika hubungan, cerita ini mengeksplorasi cinta antara dua wanita yang terpaut jarak usia 10 tahun. Nina Anggraini adalah seorang wanita yang tegas, cuek, dan sedikit kasar dalam sikapnya, namun ia me...