Pertemanan yang Tak Terduga

161 12 0
                                    

Seiring berjalannya waktu, Tiara semakin sering datang ke warmindo tersebut, berharap bisa bertemu Nina. Meskipun usia mereka terpaut cukup jauh, Tiara merasa nyaman dan terinspirasi oleh kedewasaan Nina. Setiap kali bertemu, mereka selalu menemukan topik baru untuk dibicarakan.

Suatu hari, ketika Tiara duduk di meja mereka yang biasa, Nina datang dengan senyum di wajahnya. "Hai, Tiara. Lama tak jumpa. Gimana sekolah?" tanya Nina sambil duduk di depannya.

"Baik, Kak. Banyak tugas, tapi lumayan lah," jawab Tiara sambil tersenyum. "Kakak gimana? Sibuk kerja?"

"Ya, cukup sibuk, tapi selalu ada waktu untuk makan di sini," Nina menjawab dengan nada bercanda. "Kamu sendiri kenapa sering ke sini? Pasti bukan cuma karena makanannya."

Tiara tertawa kecil. "Ya, sebenarnya karena suasananya juga. Dan... aku suka ngobrol sama Kak Nina."

Nina tersenyum mendengar jawaban Tiara. "Senang dengar itu. Kamu tau, aku juga menikmati waktu ngobrol sama kamu. Kamu mengingatkanku pada adikku yang sudah lama tidak bertemu."

Mereka melanjutkan pembicaraan, dan tanpa disadari, waktu berlalu dengan cepat. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman. Nina bercerita tentang pekerjaannya sebagai desainer grafis, sedangkan Tiara bercerita tentang aktivitas sekolah dan teman-temannya.

***

Pada suatu sore, saat mereka duduk di tempat yang sama, Nina menerima telepon dari kantornya. Setelah selesai berbicara, Nina terlihat sedikit cemas. "Maaf, Tiara. Aku harus segera ke kantor. Ada urusan mendadak."

"Oh, nggak apa-apa, Kak. Hati-hati ya," kata Tiara dengan nada sedikit kecewa.

Nina tersenyum dan menepuk bahu Tiara. "Terima kasih. Jangan terlalu larut pulangnya ya."

Setelah Nina pergi, Tiara merenung sejenak. Meskipun Nina lebih tua dan memiliki kehidupan yang sibuk, ia merasa Nina selalu menyempatkan waktu untuknya. Hal itu membuat Tiara merasa istimewa dan dihargai.

***

Beberapa hari kemudian, Tiara kembali ke warmindo dan menemukan Nina sudah duduk di meja biasa mereka. "Hai, Kak! Kok cepat datangnya?" tanya Tiara sambil duduk.

"Aku sengaja datang lebih awal. Mau menghabiskan lebih banyak waktu ngobrol sama kamu," jawab Nina dengan senyum hangat.

Tiara merasa senang mendengar jawaban itu. Pertemuan demi pertemuan, mereka semakin dekat. Tiara merasa memiliki seorang kakak yang selalu ada untuknya, mendengarkan keluh kesahnya, dan memberikan nasihat yang bijak. Mereka berbagi tawa dan cerita, serta menemukan kenyamanan dalam kehadiran satu sama lain.

To be continued

PACARKU GAK JELAS (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang