Ujian nasional menjadi momen yang sangat penting bagi Tiara. Dia telah bekerja keras untuk mempersiapkan diri, tetapi di tengah tekanan ujian, dia dihadapkan pada keputusan sulit yang menguji komitmennya terhadap Nina dan hubungan mereka.
Tiara baru saja selesai mengerjakan ujian hari ketiga. Dengan wajah yang lelah tapi penuh tekad, dia menunggu di depan gerbang sekolah. Ketika Nina datang menjemputnya, Tiara segera naik ke mobil, dan mereka berkendara dalam diam untuk beberapa waktu. Sesampainya di apartemen, mereka duduk di sofa, dan Tiara memandang Nina dengan cemas.
"Sayang, aku perlu bicara," kata Tiara dengan suara pelan tapi mantap.
Nina menatapnya, merasakan ada sesuatu yang berat di hati Tiara. "Apa yang terjadi, Tiara? Kamu bisa ceritakan semuanya."
Tiara menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. "Aku tahu kamu ingin aku melanjutkan kuliah setelah lulus. Mama papa juga setuju, dan aku sendiri juga ingin melanjutkan pendidikan. Tapi..."
Nina mengerutkan kening, merasa ada sesuatu yang aneh. "Tapi kenapa, Sayang?"
"Orang tua ku ingin aku melanjutkan kuliah di luar kota, tapi aku tidak ingin meninggalkanmu. Aku ingin tetap di Jakarta, bersama kamu," kata Tiara dengan suara tegas namun penuh emosi. "Aku merasa kalau aku pergi, kita akan semakin sulit untuk menjaga hubungan ini. Aku tidak ingin kita berjauhan."
Nina terdiam sejenak, mencerna apa yang dikatakan Tiara. Ia tahu betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan Tiara, tapi juga merasakan ketulusan cinta dan pengorbanan yang ingin Tiara lakukan. "Tiara, aku menghargai perasaanmu. Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah. Tapi kamu harus memikirkan masa depanmu juga. Aku akan selalu mendukung apa pun keputusanmu."
Tiara tersenyum pahit. "Aku sudah memikirkan semuanya. Aku ingin tetap di sini, dan aku akan mencoba mencari universitas yang bagus di Jakarta. Aku tahu ini pengorbanan besar, tapi aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kamu di dekatku."
Nina merasa tersentuh dengan tekad Tiara. "Sayang, aku tidak ingin kamu merasa terjebak atau terbatas karena aku. Kamu harus mengejar apa yang kamu inginkan. Kita bisa mencari cara untuk tetap bersama, meskipun kamu harus pergi."
Mereka berbicara panjang lebar, membicarakan kemungkinan dan rencana masa depan mereka. Akhirnya, mereka mencapai kesepakatan bahwa Tiara akan tetap di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan, dengan komitmen untuk mendukung satu sama lain sepenuhnya.
Di akhir pembicaraan mereka, Nina menggenggam tangan Tiara dengan erat. "Aku sangat bangga dengan keputusanmu, Tiara. Aku tahu ini sulit, tapi kita akan melewati ini bersama."
Tiara mengangguk, merasa lega dan penuh harapan. "Aku akan melakukan apa pun untuk kita. Aku mencintaimu, Nina."
"Aku juga mencintaimu, Tiara. Lebih dari yang bisa kamu bayangkan," balas Nina dengan senyum penuh kasih.
Mereka berpelukan erat, merasa lebih dekat dan lebih kuat dari sebelumnya, siap menghadapi apa pun yang akan datang di depan mereka.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU GAK JELAS (GXG)
FanfictionDalam dunia yang penuh dengan kontradiksi dan dinamika hubungan, cerita ini mengeksplorasi cinta antara dua wanita yang terpaut jarak usia 10 tahun. Nina Anggraini adalah seorang wanita yang tegas, cuek, dan sedikit kasar dalam sikapnya, namun ia me...