Setelah perayaan ulang tahun Nina yang penuh kehangatan, hubungan mereka berdua semakin kuat. Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Tekanan dari luar mulai muncul, terutama dari keluarga besar Tiara dan beberapa teman yang tidak mendukung hubungan mereka.
Suatu hari, Nina diundang untuk makan malam bersama keluarga besar Tiara. Di acara tersebut, Dedi dan Rina, kedua orangtua Tiara menunjukkan sikap yang baik kepada Nina, namun beberapa anggota keluarga besar terlihat agak canggung dan bahkan kritis terhadap hubungan mereka.
Setelah makan malam, Pak Dedi mengajak Nina berbicara di ruang tamu. "Nina, kami tahu bahwa kamu dan Tiara memiliki hubungan yang spesial. Kami tidak akan menghalangi, tetapi kamu harus membuktikan bahwa kamu bisa memberikan yang terbaik untuk Tiara. Kamu tahu, keluarga besar kami masih merasa ragu."
Nina mengangguk, mencoba menahan perasaannya. "Saya mengerti, Om. Saya akan melakukan yang terbaik untuk Tiara. Saya benar-benar mencintainya."
Pak Dedi tersenyum tipis. "Kami hanya ingin yang terbaik untuk putri kami. Kami berharap kamu bisa membuktikan bahwa hubungan kalian akan membawa kebahagiaan dan keamanan bagi Tiara."
***
Di sekolah, beberapa teman Tiara yang tidak setuju dengan hubungan mereka mulai memberikan tekanan. Mereka berbicara di belakang Tiara dan bahkan mulai menyebarkan rumor yang tidak benar. Teman-teman ini tidak mengerti bagaimana hubungan sesama jenis bisa menjadi sesuatu yang serius dan tulus.
Suatu hari, Tiara mendengar beberapa teman di sekolah membicarakan dirinya dan Nina dengan nada meremehkan. "Gue denger Tiara cuma mau morotin Nina doang. Mana mungkin dia serius," salah satu teman berkata.
"Bener tuh. Apalagi Tiara kan populer di sekolah ini. Pasti Nina cuma pengen numpang tenar doang," ucap temannya yang lain.
Tiara merasa marah dan sedih mendengar hal itu, namun dia mencoba untuk tetap tenang. Setelah sekolah, dia bercerita kepada Siska dan Vina tentang tekanan yang dia rasakan.
"Lo tau, mereka cuma iri karena liat lo bahagia," kata Siska. "Jangan biarin mereka mengganggu hubungan kalian berdua deh."
Vina menambahkan, "Lo harus lebih kuat. Nina bener-bener cinta sama lo, dan itu yang terpenting. Orang-orang akan selalu berbicara apapun, tapi lo tau apa yang lo rasain."
***
Tiara merasa lebih baik setelah berbicara dengan kedua sahabatnya. Namun, ketika dia bertemu Nina di warmindo, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Nina memperhatikan wajah Tiara yang murung. "Sayang, kamu kenapa? Ada yang mengganggu pikiranmu?"
Tiara menghela napas. "Beberapa teman di sekolah mulai membicarakan kita dengan cara yang tidak baik. Mereka tidak mengerti hubungan kita."
Nina menggenggam tangan Tiara dengan lembut. "Aku tahu ini sulit, tapi kita harus tetap kuat. Mereka tidak tahu apa yang kita rasakan dan alami. Yang penting, kita tahu bahwa kita saling mencintai."
Tiara menatap Nina dengan mata berkaca-kaca. "Aku hanya ingin kita bahagia, tanpa harus memikirkan apa yang orang lain katakan."
Nina tersenyum dan mengecup kening Tiara. "Kita akan bahagia, Tiara. Aku akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi."
Meskipun tekanan dari keluarga besar dan teman-teman yang tidak mendukung hubungan mereka, Nina dan Tiara bertekad untuk tetap bersama. Mereka menyadari bahwa tantangan ini adalah ujian bagi cinta mereka, dan mereka siap untuk membuktikan bahwa cinta mereka bisa melewati segala rintangan.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU GAK JELAS (GXG)
Fiksi PenggemarDalam dunia yang penuh dengan kontradiksi dan dinamika hubungan, cerita ini mengeksplorasi cinta antara dua wanita yang terpaut jarak usia 10 tahun. Nina Anggraini adalah seorang wanita yang tegas, cuek, dan sedikit kasar dalam sikapnya, namun ia me...