17

250 24 2
                                    

Hari ini mungkin adalah hari terburuk yang pernah dialami Zuohang sepanjang hidupnya. Dia bangun terlambat pagi ini yang membuatnya terlambat ke sekolah. Nasib buruk tidak berakhir di situ karena kebetulan ketos sendiri bertugas menghukum mereka yang terlambat.

“Bagi yang terlambat akan langsung menjalani hukuman berlari keliling lapangan selama sepuluh putaran dan kemudian hormat bendera hingga jam istirahat!” arah ketos tidak lain adalah Zhixin.

Mereka yang dihukum, termasuk Zuohang, hanya bisa menyuarakan ketidakpuasannya di dalam hati. Bagaimana mereka bisa menyuarakannya secara terbuka di depan Zhixin. Yang sudah ada bukannya dikurangi hukumannya, melainkan diganti dengan hukuman yang jauh lebih berat.

Mereka mulai menjalani hukumannya di bawah pengawasan Zhixin dan Zhangji yang kebetulan ada urusan dengan Zhixin.

Awalnya, Zuohang baik-baik saja dengan hukuman tersebut namun saat berlari di putaran kelima, ia mulai merasa sesak napas. Ia juga mulai merasa penglihatannya agak kabur. Ia berusaha mempertahankan kesadarannya dengan terus berlari. Namun, tepat di pojok lapangan, Zuohang terjatuh. Hal terakhir yang dilihatnya adalah wajah Zhangji dan suara Zhixin yang memanggil namanya sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran.

.

Zeyu dan Xinhao berlari ke uks setelah mendengar Zuohang pingsan. Xinhao tanpa basa-basi mendorong pintu ruangan uks dengan kasar.

“Zuohang! Lo…,"

“Tolong pelankan suaramu, Xinhao. Zuohang masih belum sadarkan diri," ucap petugas disana yang memotong perkataan Xinhao. Xinhao hanya menundukkan kepalanya untuk meminta maaf. Petugas kemudian keluar ruangan karena ada keperluan.

Zeyu dan Xinhao mendekati tempat tidur tempat Zuohang terbaring tak sadarkan diri. Kemudian mereka baru menyadari bahwa Zhangji dan Zhixin ada di dalam kamar.

“Maaf, Zhangji dan saudari Zhixin, bolehkah gw bertanya? Bagaimana Zuohang bisa pingsan?” Zeyu membuka mulutnya untuk bertanya pada mereka berdua.

“Dia hanya menjalani hukuman lari di lapangan tapi tiba-tiba dia pingsan,” jawab Zhixin datar.

Zeyu yang mendengar jawaban Zhixin menatap Xinhao yang juga menatapnya setelah mendengar perkataan Zhixin. Xinhao menghela nafas pelan.

“Sepertinya itu kambuh lagi,” ucap Zeyu dengan suara lirih namun pada dasarnya pendengaran Zhixin sangat sensitif sehingga dia mendengar perkataan Zeyu.

"Uhh…," suara Zuohang terdengar. Xinhao bergegas menuju Zuohang dan membantunya duduk.

"Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu merasa pusing lagi atau sesak napas?” tanya Xinhao. Zuohang menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Xinhao. Dia masih berusaha menyesuaikan pandangannya. Zeyu keluar sebentar untuk mencari makanan untuk Zuohang. Sementara itu, Zhixin dan Zhangji telah meninggalkan ruangan uks setelah memastikan Zuohang baik-baik saja.

.
.
.

"Azhi, aku tahu kamu juga mendengar apa yang Zeyu katakan tadi," kata Zhangji. Dia dan Zhixin ada di kamar mereka. Zhixin menganggukkan kepalanya setuju dengan kata-kata Zhangji.
Zhixin mengirim folder ke Zhangji. Zhangji segera membaca map tersebut dan bisa menyimpulkan kenapa Zuohang bisa pingsan sekarang.
'Itulah yang membuatmu pingsan,' bisik Zhangji lirih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf chapter kali ini agak pendek 🙇🏻 Happy reading semua

Transmigrasi ZuohangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang