40

237 29 4
                                    

Keseharian Zuohang kini berjalan dengan tenang dan damai. Ia tidak lagi diteror atau diganggu oleh Lusi. Dia juga tidak mengetahui keberadaan Lusi saat ini. Dia pun tak peduli karena baginya Lusi pantas menerima hal itu setelah apa yang dilakukan Lusi padanya.

Zuohang ada di perpustakaan sekolahnya. Dia sedang mencari buku revisi untuk tugasnya. Saat mencari buku, Zuohang tanpa sadar menabrak seseorang.

"Oh maafkan aku! Aku sebenarnya tidak sengaja menabrak dirimu," kata Zuohang. Dia segera membantu mengumpulkan buku orang yang dia ditabraknya.

"Tidak apa-apa! Aku tahu kamu tidak sengaja," jawab pria itu. Ia pun memungut bukunya yang terjatuh akibat tabrakkan tadi.

"Sekali lagi, maafkan aku!" kata Zuohang dan pria itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban seolah tidak apa-apa. Zuohang kemudian meminta pergi. Pria itu melihat Zuohang pergi tanpa mengucapkan sepatah kata. Untuk sesaat, pria itu tersenyum misterius.

'Kita akhirnya bertemu, Zuoshan!'

.

Zuohang saat ini berada di rumah Zhang. Dia sedang bermain dengan Yiran bersama Xinhao dan Zeyu di ruang tamu. Fj4 juga berada di ruang tamu menyaksikan mereka berempat bermain. Tiba-tiba perut Yiran keroncongan menandakan ia lapar.

"Yiran lapar," kata Yiran sambil mengelus perutnya. Mereka terkikik melihat kelakuan Yiran.

"Yiran yang lapar? Tunggu disini. Kakak akan memasak untukmu. Bagaimanakah dengan kalian? Apakah kalian juga lapar? Apakah kalian ingin aku memasak untuk kalian juga?" Zuohang berkata sambil membelai lembut rambut Yiran. Ia juga tak lupa bertanya kepada yang lain.

"Mahu! Sudah lama sekali kita tidak memakan masakanmu Azuo!" jawab Xinhao dengan antusias.

"Benar! Bagaimana kami ingin menolak makanan lezat kau, Azuo?" Zeyu menambah sambil tersenyum. Zuohang hanya tertawa kecil melihat kedua temannya. Ia kemudian segera menuju dapur untuk memasak.

"Apakah Zuohang selalu memasak?" tanya Yuhan sambil melihat ke arah Zuohang yang sudah memasuki area dapur.

"Ya. Meski bisa membeli makanan di luar, dia lebih suka memasak. Masakannya juga tidak pernah gagal. Kami sering diberi bekal oleh Azuo saat dia memasak bekal untuk dibawa ke sekolah," jawab Xinhao diiringi anggukan dari Zeyu.

"Wah kak Hanggie hebat banget!" ucap Yiran sambil menepuk tangannya. Mereka menertawakan Yiran. Mereka kemudian sibuk dengan urusan masing-masing sambil menunggu masakan Zuohang.

30 menit kemudian...

"Makanan sudah siap. Cepat kemari!" Zuohang berkata sedikit keras karena letak dapur cukup jauh dari ruang tamu.

"Baik!"

Zhixin, Zhangji, Zeyu, Xinhao, Yuhan, Junhao dan Yiran segera pergi ke dapur. Mereka bisa melihat nasi goreng Zuohang tertata rapi di atas meja. Tanpa membuang waktu, mereka terus duduk di kursi lalu mulai menyantap hidangan Zuohang. Mereka kagum dengan air tangan Zuohang yang tidak pernah gagal. Bahkan Junhao dan Yiran berebut untuk menambah nasi goreng buatan Zuohang.

"Makanlah pelan-pelan, Junhao, Yiran. Jangan khawatir, aku banyak memasak, jadi kalian tidak perlu berebut," kata Zuohang sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Junhao dan Yiran.

"Baik kak Hanggie/ kak Zuohang!" ucap Junhao dan Yiran secara bersamaan sambil menunjukkan pose hormat. Mereka kemudian meneruskan makan mereka sambil diiringi candaan.























Maafkan min, chapter kali ini agak pendek. Min akan berusaha lebih baik lagi untuk cerita ini. Min harap kalian masih semangat menunggu cerita ini.

Min juga telah mempublis cerita baru. Ayo mampir ke cerita baru min.

Sampai jumpa lagi di chapter seterusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa lagi di chapter seterusnya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian selepas membaca. Bye ii semua.

Transmigrasi ZuohangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang