43

252 29 4
                                    

Zuohang membuka matanya perlahan. Zuohang mencoba menyesuaikan pandangannya dengan lingkungan sekitarnya. Zuohang kemudian mencoba untuk bangun namun tidak bisa karena ternyata tangan dan kakinya terikat di sisi tempat tidur. Zuohang berjuang untuk melepaskan diri namun semua usahanya sia-sia karena ikatannya begitu kuat.

Klek!!!

Zuohang yang mendengar pintu terbuka segera kembali berakting masih pingsan. Dia mendengar langkah kaki mendekatinya. Setelah mendengarkan lebih seksama, Zuohang yakin ada dua orang yang memasuki ruangan tempat dia diikat saat ini.

Suara langkah kaki semakin mendekati Zuohang, namun Zuohang masih berpura-pura tidak sadarkan diri. Beberapa detik berlalu, namun tidak ada suara gerakan yang terdengar di telinga Zuohang. Merasa tidak tenang karena masih belum ada gerakan yang dirasakan Zuohang setelah beberapa menit, Zuohang memutuskan untuk mengintip. Namun tindakannya tersebut merupakan tindakan yang salah karena

"Aku tahu kamu sudah bangun, kelinci nakal!"

Zuohang tersentak mendengar kata-kata itu. Tanpa sadar, Zuohang membuka matanya lebar-lebar dan dia dapat melihat bahwa orang di ruangan ini adalah seseorang yang dia kenal. Faktanya, dia mengenal mereka dengan sangat baik dan dia tidak ingin berurusan dengan mereka sebanyak mungkin.

“Zhangji? Zhixin?”

Ya, tebakan kalian adalah benar. Yang menahan Zuohang adalah Zhangji dan Zhixin. Namun aura yang dipancarkan keduanya cukup berbeda. Tidak seperti aura Zhangji dan Zhixin biasanya.

"Apakah kamu sudah melupakan kami, sweetie?"

Zuohang tertegun sejenak saat mendengar kata-kata yang dilontarkan Zhangji. Tunggu sebentar, ini bukan Zhangji, atau Zhixin melainkan

“22X? Jeremy?” Zuohang bertanya dengan suara sedikit gemetar.

Mungkin ada yang bingung jadi min akan menulis kembali siapa 22X dan Jeremy
22X = Zhixin
Jeremy = Zhangji

"Iya sweetie," jawab Jeremy sambil nyengir. Zuohang merasa terancam oleh senyuman itu tapi dia tetap tenang. 22X yang melihat tingkah Zuohang sejenak terkekeh karena Zuohang memang tidak pandai menyembunyikan ekspresinya baik dari ekspresi wajah maupun gerakan tubuh. Jadi, Jeremy dan 22X dapat melihat dengan jelas bahwa Zuohang sedang ketakutan saat ini.

"Tidak usah tegang sweetie," kata 22X. Zuohang yang mendengarnya tidak menjadi lebih santai, tapi lebih tegang.
22X berjalan ke arah Zuohang yang diikat di tempat tidur diikuti oleh Jeremy di belakangnya. Zuohang berusaha lebih keras untuk membebaskan dirinya tetapi semua usahanya berakhir sia-sia.

Jeremy dengan lembut membelai wajah Zuohang sambil menatap mata bulat Zuohang. Tanpa peringatan, 22X menarik rambut Zuohang dengan keras sementara Jeremy mencengkeram wajah Zuohang dengan erat. Zuohang yang diperlakukan seperti ini menjerit kesakitan namun diabaikan oleh kedua semes itu.

“Le… lepaskan! Ini sangat menyakitkan!” pinta Zuohang. Matanya kini berkaca-kaca karena sumpah, rambut dan wajahnya sakit sekali.

Jeremy dan 22X yang mendengar permohonan itu tidak melepaskannya melainkan mempererat genggamannya sambil tertawa menyeramkan.

"Lepaskan? Setelah apa yang kamu lakukan sebelumnya, apakah kamu pikir kamu pantas dilepaskan, Zuohang?" tanya 22X dengan nada yang sangat datar dan tatapan tajam yang mengintimidasi. Ketajaman tatapannya mampu membuat tubuh Zuohang gemetar ketakutan.

“A…apa yang aku lakukan?” Zuohang berusaha memberanikan diri untuk bertanya kepada mereka.

“Ckk… Apa yang kamu lakukan? Lupa atau pura-pura lupa? Izinkan aku mengingatkan kamu… Bukankah cowok yang kau temui di mall sore tadi itu bernama Zhenyuan?” jawab Jeremy. Zuohang sangat terkejut mendengarnya karena dia tidak menyangka mereka berdua mengetahui tentang kak Zhenyuan.

"Jangan berani-berani menyentuhnya!" Zuohang marah sambil memberontak.

"Wah, sifat pemberanimu langsung muncul setelah aku menyebut nama cowok itu," ejek Jeremy. Saat Zuohang hendak menjawab, dia tiba-tiba dicium secara kasar oleh 22X.

"Mmpphhh..."

Jeremy tidak tinggal diam. Dia memilin puting Zuohang dengan tangan kanannya sementara mulutnya menggigit puting merah jambu Zuohang. Zuohang yang merasakan rangsangan di tubuhnya bergerak-gerak tidak jelas. Stimulasi yang diterimanya membangkitkan nafsu dalam dirinya. Zuohang menyadari hal itu salah dan langsung memberontak, namun bukannya menyerah, mereka berdua malah semakin semangat.

Setelah hampir 5 menit berciuman, 22X melepaskan ciumannya. Zuohang segera menarik napas kasar. Namun sebelum sempat istirahat, ia dicium lagi namun kini giliran Jeremy yang menciumnya. 22X menggantikan Jeremy sebelumnya.

Aktivitas keduanya terus berlanjut hingga Zuohang kehilangan kesadaran akibat kehabisan napas akibat ciuman kasar dari 22X dan Jeremy.
















Hello ii! Min kembali lagi. Maaf min agak sibuk kerana baru mula kuliahnya. Apapun min kan cuba untuk update. Harapnya kalian sabar menunggu.

Selamat membaca dan jangan lupa vote serta commentnya. Sampai jumpa nanti.

Transmigrasi ZuohangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang