10

346 24 1
                                    

"Ding'er, aku pulang dulu. Yaowen telah menungguku," kata Yaxuan kepada Chengxin.

"Oke. Hati-hati di jalan!" jawab Chengxin sambil melambaikan tangannya. Yaxuan segera pergi setelah mengucapkan selamat tinggal pada Chengxin. Chengxin sedang mengemasi barang-barangnya dan terkejut saat mendengar suara seseorang menyapanya.

"Chengxin hari ini kamu pulang bersamaku," ucap Jiaqi yang memperhatikan gerak-gerik Chengxin. Chengxin yang merasa ada yang tidak beres langsung menolak ajakan Jiaqi.

"Err...maaf bos. Aku hanya pulang sendirian. Toh sudah telat bos, pasti bos capek kan? Bos sebaiknya pulang untuk istirahat. Saya...,"

"Xiaoding, tidak ada penolakan! Pulanglah bersamaku atau kamu akan menerima hukuman dariku," bantah Jiaqi tegas. Chengxin yang tidak mau dihukum hanya bisa menyerah.

"Baiklah, bos,"

.

Skip di rumah...

"Kakak pulang!"

Chengxin merasa aneh karena dia tidak mendengar jawaban Zuohang. Biasanya Zuohang akan menanggapi perkataannya ketika dia kembali. Tanpa membuang waktu, Chengxin segera mencarinya di kamar. Ketika dia membuka pintu kamar Zuohang, Chengxin melihat Zuohang sedang bermain dengan seseorang.

'Siapa yang bersama Zuohang. Sekilas bentuk tubuhnya tidak seperti Zeyu,' monolog Chengxin dalam hati.

Chengxin mengetuk pintu kamar Zuohang dan berkata

"Azuo kakak pulang. Sibuknya kamu sehingga tidak menjawab saudara. Dan lagi, siapa yang di sebelahmu itu?"

"Oh maaf kakak, Azuo ngak perasan. Selamat pulang Ding'er. Ini..."

"Halo, Ding'er!" ucap Xinhao yang menyela perkataan Zuohang. Zuohang hanya memutar matanya dengan malas melihat kelakuan Xinhao.

"Oh, itu kamu Xinhao. Sejak kapan kamu kembali ke sini? Apakah bibi dan paman ikut?" tanya Chengxin.

"Baru saja, Ding'er. Saya pindah ke sini kemarin. Ibu dan ayah akan pindah bulan depan. Jadi aku sendirian di sini selama sebulan," jawab Xinhao sambil tersenyum.

"Emm... kalau begitu kamu tinggal bersama kami selama sebulan ini sambil menunggu bibi dan paman pindah," kata Chengxin.

"Err... tidak apa-apa, Ding'er. Saya tidak ingin merepotkan Ding'er dengan Zuohang. Lagipula aku sudah terbiasa tinggal sendirian di rumah," jawab Xinhao dengan nada tidak senang karena menolak ajakan Chengxin. Chengxin mendekati Xinhao dan Zuohang dan memegang kedua bahu mereka.

"Kamu juga tidak mengganggu kami. Aku akan memberitahu paman dan bibi nanti. Lagipula, kamu bisa menjadi teman Zuohang di rumah saat aku sedang bekerja. Bocah kecil ini selalu membuatku khawatir jika dia tinggal di rumah sendirian. Jadi, saat kamu di sini, aku merasa aman jika Zuohang tinggal di rumah," kata Chengxin sambil mencubit pipi Zuohang.

"Ihhh! Azuo bukan bocah kecil. Azuo itu besar!" Zuohang yang marah. Tidak galak, bahkan lucu saat Zuohang sedang marah. Xinhao dan Chengxin hanya tertawa melihat reaksi Zuohang.

"Baiklah, anak kecil!" ucap Chengxin lalu dia berlari keluar sebelum amukan Zuohang menimpanya.

"DING'ER!!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selamat membaca semua. Sampai jumpa nanti!

Transmigrasi ZuohangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang