Bagian 47

1.1K 206 16
                                    

Callie menggenggam tangan gabriel erat, ia benar benar tidak ingin gabriel dibawa oleh mereka.
Gabriel yang tau akan ke khawatiran calliepun mengusap lembut tangan callie yang menggenggam tangan satunya.

'Hubungi saja pengacara anda tuan jinan untuk membantu putra anda bebas nantinya' ucap pengacara itu dengan percaya diri

Jinan tersenyum tipis Mendengar ucapan pengacara dari ayah vano.

'Haha jika anda mengetahui masalah sesungguhnya, apa anda masih akan berkata seperti itu dan akan bisa membebaskan vano?' ucap jinan balik

Kinan yang mendengar itu semakin dibuat ketakutan, sepertinya ucapan jinan tidak main main.
Ia langsung berfikir jika vanolah masalah dari semuanya.

'Apa saya harus mengatakan sekarang?' ucap jinan sambil menatap kearah kinan

Kinan diam. Sejujurnya ia juga penasaran dengan cerita sesungguhnya, seperti yang ia ketahui jika anaknya cukup bermasalah dikampus pasti semua ini ada sebabnya dan apakah mungkin anaknya lah biang dari masalah ini?

Tok tok tok

Semua mata tertuju pada pintu yang sudah terbuka. Terlihat dua polisi dan dua petugas keamanan rumah sakit yang masuk kedalam kamar callie.

'Selamat malam tuan kinan dan tuan brian' ucap salah satu polisi memberikan salam

Ya kinan dan pengacaranya sudah menghubungi kepolisian lebih dulu sebelum mereka tiba dirumah sakit dan membuat laporan atas gabriel dan rasha.

Semua yang berada diruangan callie benar benar dibuat terkejut atas kedatangan anggota kepolisian, tapi tidak dengan jinan, gabriel, dan rasha yang tetap terlihat tenang.

'Lah udh bawa polisi aja dah' ucap arman

'Gila juga keluarganya ya' saut gisal

'Yaelah cupu banget sih vano' ucap lyn

'Tau ya maennya polisi' ucap lia

Indira menengok kearah gabriel, ia sejujurnya sangat khawatir dengan gabriel. Tangannya tiba tiba saja meraih tangan gabriel disampingnya dan mengusapnya lembut.

Gabriel yang merasakan tangan sebelahnya juga digenggam langsung melihat kearah tangan dan mulai melihat kearah indira.

Gabriel dapat melihat indira sangat khawatir, tak kalah khawatir nya dengan callie.
Gabriel tersenyum untuk meyakinkan indira jika semuanya akan baik baik saja, dan tak lama indira langsung menarik kembali tangannya.




Jinan memasang smirknya, ia melihat kearah rasha dan gabriel yang hanya memasang wajah tenangnya, kemudian ia melihat kearah istri dan putrinya yang sudah memasang wajah khawatir nya.

'Selamat malam. Kami mendapatkan laporan jika terjadi tindakkan kekerasan pada saudara Revano putra oleh saudara gabriel abigail Alexander, dan Rasha Safa' ucap polisi tersebut sambil menyerahkan surat laporan pada jinan

Jinan menerima dan membacanya dengan seksama, kemudian ia menatap kearah kinan dengan tatapan meremehkan.

'Saya tadinya berniat baik ingin menjelaskan pada anda tuan kinan. Namun ternyata cara main anda dan putra anda seperti ini' ucap jinan sambil memasang senyuman tipisnya

'Maaf tuan, tapi saudara Gabriel dan Rasha harus kami bawa kekantor untuk dilakukan pemeriksaan' ucap salah satu polisi yang sudah mengeluarkan borgol dari sakunya

'Engga!. Kalian gabisa bawa suami sama adik saya gitu aja!' ucap callie dengan nada tingginya

Gabriel dan rasha langsung melihat kearah callie, gabriel merangkul callie dengan lembut

Closer [Cella]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang