Bagian 41

1.8K 223 104
                                    

Gabriel menekan tombol pin yang berada di pintu apartemennya. Ia membuka pintu dan mulai masuk.

Suasana diruangan ini sudah sangat sunyi, gabriel melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 01.00.

Gabriel melangkah kakinya masuk kedalam kamarnya, pandangannya langsung tertuju pada callie yang sudah tertidur dengan nyenyak.
Gabriel tersenyum tipis menatap tubuh callie yang sudah terbalut selimut tebal. rasa lelah, pusing nya seketika hilang saat melihat wajah callie yang terlihat damai

Gabriel melangkah kakinya untuk naik keatas kasur, ia membaringkan tubuhnya disamping callie dan langsung memeluk callie dari belakang.
Ia mendekap tubuh callie sambil sesekali mengecup bahu milik sang istri yang masih tertidur.

Merasakan pergerakan, callie mulai terusik dari tidurnya saat merasakan sebuah tangan melingkar dipinggang miliknya.
Callie membuka mata dan sedikit menengok kepalanya untuk melihat siapa yang memeluknya

'Kamu baru pulang?' ucap callie dengan suara seraknya

Gabriel melepaskan pelukannya dan menatap kearah callie

'Aku ganggu tidur kamu ya?'

Callie tersenyum, ia membalikkan tubuhnya dan kini ia yang memeluk tubuh gabriel.
Untung saja gabriel tidak memakai parfum hari ini, jadi callie bisa dengan leluasa memeluk gabriel tanpa harus mual.

'Engga apa apa, aku juga ketiduran nunggu kamu pulang' ucap callie masih didalam pelukkan gabriel

Gabriel membalas memeluk callie, ia mengecup kepala callie sambil sesekali memejamkan matanya menikmati pelukkan mereka.

'Kenapa lama banget pulangnya?. Kata rasha kalian pulangnya barengan' ucap callie

Gabriel menatap kearah callie, tangannya mengusap lembut rambut callie yang menutupi wajah callie

'Aku nganterin ka indira dulu tadi, dia bareng sama aku karna kita searahkan' ucap gabriel

'Jangan terlalu deket sama ka Indira el' ucap callie tiba tiba, gabriel yang mendengar itu diam sesaat

'Kenapa emang? Diakan temen kmu ' ucap gabriel

'Iya sih. tapi aku takut aja dia suka sama kmu, bercandanya dia kaya beneran soalnya' ucap callie kembali memeluk gabriel kembali dan meletakkan kepalanya diatas dada gabriel

Gabriel diam. Feeling wanita menang sangat kuat ternyata, bahkan callie saja sadar akan sikap indira pada gabriel.

'Gabriel' panggil callie

'Iya kenapa?' gabriel melihat kearah callie yang masih meletakkan kepalanya diatas dadanya

'Aku mau dibuatin telur dadar sama kamu' ucap callie tiba tiba

'Loh? Tiba tiba banget kmu mau makan malem' ucap gabriel

'Gatau aku mau makan telur, tapi gamau pake nasi' callie menatap kearah gabriel dengan tatapan memohon

Gabriel tersenyum 'Yaudh aku buatin, tapi lepas dulu pelukkannya'

Callie dengan senyuman yang mengembangkan langsung melepaskan pelukkannya pada gabriel.
Gabriel bangkit dan berjalan keluar kamar untuk membuatkan pesanan callie.

Callie tersenyum dan ikut keluar untuk melihat gabriel membuatkan telur dadar yang ia inginkan. Entahlah tiba tiba saja ia ingin sekali telur dadar malam malam.

Gabriel membuatkan telur dadar untuk callie, ia sengaja tidak terlalu membuat banyak karna ia tau pasti callie hanya mencicipinya saja dan berujung dia yang akan menghabiskan makanan callie.











Closer [Cella]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang