[SEBELUM MEMBACA HARAP FOLLOW AUTHOR DULU]
"Lo nggak tau siapa gue?" Vaga bertanya, matanya menyipit berbahaya.
Perempuan itu tertawa kecil, suaranya merdu namun ada nada mengejek di dalamnya. "Oh, gue tau siapa lo. Vaga Santara Altair, si 'villain'...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo! Apa kabar semuanya? aku update lagi nih, semoga ceritanya berkesan yaa.
Jangan lupa vote + komen oke? oke.
🌺Happy Reading Reds!🌺
Bab 3 | Where Is He?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi, lo mau pesen apa, Ra?" tanya Fayena antusias, matanya berbinar-binar melihat antrean makanan di depan mereka.
Sera mengerutkan kening, sedikit bingung dengan menu yang tertera di papan. Nama-nama makanan yang asing baginya membuatnya sedikit ragu.
"Not sure. Ada rekomendasi?"
"Oh, banyak!" Fayena berseru, tangannya bergerak-gerak heboh. "Ada mie ayam Pak Gondo yang legendaris, terus ada juga bakso Mang Ujang yang dagingnya tuh juicy banget. Tapi yang paling hits sih seblak Ce Ani!"
Sera menaikkan alisnya. "Seblak? What's that?"
Fayena terkesiap dramatis, matanya melebar tak percaya. "Lo nggak tau seblak? Ya ampun, Ra! Masa ada makhluk di bumi yang nggak tau seblak sih?"
"Well, excuse me for not being familiar with your local cuisine," ujar Sera sarkastis.
"Oke, oke, sorry," Fayena tertawa. "Seblak tuh makanan khas Sunda. Basically, it's like... kerupuk yang direbus terus dicampur bumbu pedas gitu. Trust me, it's amazing!"
"Kedengarannya aneh, gue gak mau makan gituan."
"Yah, sayang banget," Fayena cemberut sejenak, tapi kemudian wajahnya kembali cerah. "Yaudah, kalo gitu lo bisa coba nasi goreng aja. It's a safe choice."
Sera mengeleng. "Nasi goreng sounds good. Tapi gue gak makan karbo, jadi just green tea aja."
Mereka baru saja selesai memesan ketika keributan kecil terjadi di pintu masuk kantin. Sera menoleh, melihat sekelompok cowok memasuki area makan. Hampir seketika, suasana kantin berubah. Para siswi mulai berbisik-bisik heboh, beberapa bahkan terang-terangan menunjuk dan terkikik.