[8]: SHE'S CRAZY

2.7K 114 3
                                    

vaga vibes'🦁

Happy reading Reds!💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading Reds!💖

Bab 8 | She's Crazy

Sera melangkah anggun menuju kelasnya, high heels mahalnya mengetuk lantai dengan irama yang teratur. Tiba-tiba, suara teriakan panik memecah keheningan koridor.

"SERAAAAAA!"

Fayena berlari tergopoh-gopoh ke arah Sera, wajahnya merah padam dan napasnya terengah-engah. Rambut hitamnya yang biasanya rapi kini berantakan, kacamatanya miring di hidungnya.

Sera mengangkat alisnya yang sempurna, menunggu Fayena sampai di hadapannya. Gadis itu terengah-engah, wajahnya merah padam.

"Ada apa, Fay?" tanya Sera tenang, kontras dengan kepanikan Fayena. Dalam hati, Sera sedikit jengkel dengan sikap berlebihan temannya ini, tapi ia tetap mempertahankan ekspresi datarnya.

"Se-Sera... hah... hah..." Fayena mencoba berbicara di sela napasnya yang tersengal. "Va-Vaga... dia..."

Sera menghela napas. "Tarik napas dulu, Fay. Pelan-pelan aja ngomongnya."

Fayena mengangguk, menarik napas dalam-dalam beberapa kali. Setelah napasnya mulai teratur, ia kembali berbicara, "Sera! Vaga! Dia ada di kelas kita sekarang!"

Sera mengerjapkan matanya, pura-pura terkejut. "Oh? Terus?"

"Terus?!" Fayena memekik, matanya melebar tidak percaya. "Dia nungguin lo, Ser! Mukanya serem banget! Kayaknya dia marah besar!"

Sera terdiam sejenak, seolah-olah mencerna informasi ini. Dalam hati, ia tersenyum puas. Akhirnya, pikirnya. Cowok itu mencarinya. Rencana-nya berjalan sempurna.

"Hmm," gumam Sera, nada suaranya tetap tenang. "Okay."

"Okay?!" Fayena kembali memekik, suaranya naik beberapa oktaf. "Sera, ini Vaga lho! Vaga Santara Altair! Lo nggak takut?"

Sera tersenyum tipis, ada kilatan aneh di matanya. Takut? Pada Vaga? Yang benar saja. Justru inilah yang ia inginkan. "Kenapa harus takut?"

Fayena menatap Sera tidak percaya. Mulutnya terbuka, lalu tertutup lagi, seperti ikan koi. "Ta-tapi Ser... ini Vaga! Dia bahaya banget! Lo tau kan rumor-rumor tentang dia?"

Sera mengibaskan tangannya dengan elegan, seolah mengusir rumor-rumor itu seperti lalat pengganggu. "Rumor tetap rumor. Lagian, gue nggak peduli sama gosip murahan kayak gitu."

Fayena masih terlihat cemas, tapi Sera sudah mulai melangkah menuju kelasnya. Fayena buru-buru mengikuti, berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah panjang dan anggun Sera.

"Sera, lo yakin mau ke sana?" tanya Fayena, suaranya penuh kekhawatiran. "Kita bisa lapor guru dulu atau..."

"It's fine, Fay," potong Sera, suaranya tetap tenang namun ada nada final di sana. "Gue bisa handle ini. Lo pikir gue takut sama cowok kayak dia?"

VAGASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang