[SEBELUM MEMBACA HARAP FOLLOW AUTHOR DULU]
"Lo nggak tau siapa gue?" Vaga bertanya, matanya menyipit berbahaya.
Perempuan itu tertawa kecil, suaranya merdu namun ada nada mengejek di dalamnya. "Oh, gue tau siapa lo. Vaga Santara Altair, si 'villain'...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo, Reds!! Malam ini double update yaa!!
Khusus chapter ini memang agak panjang ada 3300 kata. Semoga kalian suka yaa💖
Absen dulu, kalian tahu cerita ini di mana?
Ramein tiap paragraf ya<3
⚠️Jangan lupa vote + komennya, oke? oke!!
Happy reading, Reds. Semoga suka yaa, tandain bagian yang typo!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 29 | Will U Be Mine?
─── yang setara itu diusahakan bukan ditemukan.
***
Vaga menyeringai tipis, melangkah masuk ke dalam kelas. "Oh ya? Gue rasa ini urusan gue," ia melirik Sera, "Karena Sera cewek gue."
Sera mengerjap kaget mendengar pernyataan Vaga. Sejak kapan mereka resmi pacaran? Meski begitu, ia tidak bisa memungkiri ada sedikit rasa senang yang muncul di hatinya mendengar klaim Vaga.
Ravin tertawa sinis. "Cewek lo? Sejak kapan?"
"Sejak lo nggak punya hak buat maksa dia," Vaga menjawab dingin.
Ravin mengepalkan tangannya erat, berusaha menahan amarah yang mulai memuncak. "Lo nggak pantes buat Sera."
"Dan lo pikir lo pantes?" Vaga menyeringai tipis. "Dream on, bro."
Sera memperhatikan interaksi kedua cowok itu dalam diam. Ada sesuatu yang aneh dari cara mereka bertengkar. Seolah ada dendam lama yang tersimpan di antara keduanya.
"Udah cukup!" Sera akhirnya angkat bicara, suaranya dingin dan tegas. "Gue masih di sini, dan gue bisa ngomong sendiri."
Kedua cowok itu langsung terdiam, menatap Sera yang kini berdiri dengan tangan terlipat di dada.
