[16]: HE LIKE'S SERAYA

4.2K 142 8
                                    

Hallo, Reds! Selamat hari senin semuanya!

Kalau rame nanti bakalan double update yaa, jangan lupa vote + komen nya, okey!

Happy Reading, Reds!💖

Happy Reading, Reds!💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❁❁❁

Bab 16 | He Like's Seraya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 16 | He Like's Seraya

"Vin! Ngapain lo?"

Suara Eza memecah keheningan toilet. Ravin, yang sedang membasuh wajahnya di wastafel, menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Cuci muka. Emang lo pikir gue ngapain?" balas Ravin sambil memutar bola matanya.

Eza terkekeh, bersandar santai di dinding toilet. "Kirain mau nyemplung ke wastafel. Abis mukanya serius amat."

Ravin mendengus, kembali fokus pada kegiatannya. Air dingin yang membasuh wajahnya terasa menyegarkan, seolah bisa membersihkan segala kepenatan yang ia rasakan hari ini. Menjadi ketua OSIS memang bukan pekerjaan mudah, apalagi di sekolah sebesar Gardapana.

"Jadi," Eza memulai lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius, "lo sama Sera udah jadian?"

Ravin nyaris tersedak air yang tak sengaja masuk ke mulutnya. Ia menatap Eza melalui pantulan cermin, alisnya terangkat tinggi.

"Hah? Ngomong apa sih lo?" tanyanya, berusaha terdengar acuh tak acuh.

Eza menyeringai, tahu bahwa ia telah menyentuh topik yang sensitif. "Alah, jangan pura-pura deh. Satu sekolah lagi rame ngomongin kejadian kemaren. Katanya sih, lo nolongin Sera yang tenggelam. Terus abis itu lo jagain dia di UKS."

Ravin memutar bola matanya, berusaha menyembunyikan kegugupannya. "Lebay lo. Gue cuma nolongin dia. Wajar kan? Siapa juga yang nggak bakal nolongin orang yang tenggelam?"

"Iya sih," Eza mengangguk, tapi senyum jahilnya masih tersisa. "Tapi kan nggak semua orang bakal stay di UKS, jagain dia sampe sore. Lo bahkan sampe bolos rapat OSIS. Itu sih udah beda level namanya."

VAGASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang