[13]: BRACELET

2.5K 88 21
                                    

Bab 13 | Bracelet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 13 | Bracelet

Sera sudah menunggu di pinggir kolam, kakinya berayun-ayun membelah air. Ia mengenakan one-piece swimsuit berwarna biru laut yang kontras dengan kulitnya yang putih. Rambut panjangnya diikat tinggi dalam bentuk ponytail.

"Morning, bad boy," sapa Sera dengan senyum jahilnya yang khas. "Siap untuk pelajaran hari ini?"

Vaga hanya mengangguk singkat, tapi ada sedikit senyum samar di sudut bibirnya. "Lo yang harusnya siap. Hari ini gue gak akan kasih ampun."

Sera tertawa kecil. "Ooh, scary. Gue jadi takut nih."

Mereka memulai pelajaran renang hari itu dengan lebih santai dibanding kemarin. Vaga mengajari Sera teknik-teknik dasar dengan sabar, sesekali memberikan instruksi dengan suaranya yang dalam dan tegas.

"Gerakin kaki lo lebih kenceng," instruksi Vaga, tangannya menopang perut Sera sementara gadis itu mencoba berenang. "Jangan takut, gue pegang lo."

Sera mengangguk, berusaha keras mengikuti instruksi Vaga. Ia bisa merasakan tangan Vaga yang kuat dan hangat di perutnya, membuatnya merasa aman sekaligus... gugup?

Setelah beberapa kali mencoba, Sera akhirnya berhasil berenang sejauh lima meter tanpa bantuan Vaga. Ia memekik girang, melompat-lompat di air seperti anak kecil.

"Gue berhasil!" serunya, matanya berbinar-binar menatap Vaga. "Lo liat kan? Gue bisa berenang!"

Vaga tidak bisa menahan senyumnya melihat kegembiraan Sera. Ada sesuatu yang menghangatkan hatinya melihat gadis yang biasanya angkuh itu kini tertawa lepas seperti anak kecil.

"Nice job," puji Vaga, tangannya mengacak rambut Sera yang basah.

Sera tertegun sejenak merasakan sentuhan Vaga. Ia bisa merasakan jantungnya berdegup lebih kencang. 'Apa-apaan sih gue ini?' pikirnya dalam hati.

Setelah beberapa jam berlatih, mereka memutuskan untuk beristirahat. Keduanya duduk di pinggir kolam, kaki mereka masih terendam dalam air yang sejuk.

"Gue gak nyangka lo bisa sebaik ini ngajarin orang," komentar Sera, melirik Vaga dari sudut matanya.

Vaga mengangkat alisnya. "Lo kira gue apaan? Monster?"

Sera tertawa kecil. "Considering your reputation..."

"Reputation gak selalu mencerminkan kenyataan," Vaga berkata, ada sedikit nada getir dalam suaranya.

Sera mengangguk setuju. "True. Gue juga sering dianggap cuma cewek manja yang suka foya-foya."

"Emang bukan?" Vaga bertanya, ada sedikit nada menggoda dalam suaranya.

Sera memukul bahu Vaga main-main. "Gue gak semanja itu ya!"

Vaga tersenyum tipis. "Yeah, I know."

Mereka terdiam sejenak, menikmati keheningan yang nyaman di antara mereka. Sera melirik leher Vaga yang tertutup scraft, teringat akan luka yang ia lihat kemarin.

VAGASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang