[27] : MORNING KISS

3K 126 149
                                    

Absen dulu, kalian tahu cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen dulu, kalian tahu cerita ini di
mana?

Ramein tiap paragraf ya<3

⚠️Jangan lupa vote + komennya, oke? oke! Kalo rame bakalan double update yaa!!

Enaknya kasih konflik ringan atau berat yaa?🤔

Happy reading, Reds. Semoga suka yaa, tandain bagian yang typo 💖

 Semoga suka yaa, tandain bagian yang typo 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 27 | Morning Kiss

Vaga menyetir mobilnya menuju rumah Sera, senyum tipis tak lepas dari wajahnya. Kejadian di UKS kemarin masih membekas jelas dalam ingatannya. Ciuman itu... Vaga menggelengkan kepala, berusaha fokus ke jalanan. Tapi bayangan Sera yang terengah-engah dengan bibir merah merekah terus mengganggu pikirannya.

Vaga terkekeh pelan mengingat protes Sera saat lipstiknya jadi berantakan. Siapa sangka gadis arogan itu bisa terlihat begitu menggemaskan saat kesal?

"Sialan," gumam Vaga pelan. Sera benar-benar membuatnya gila.

Tak berapa lama, mobil Vaga memasuki kawasan elit Menteng. Ia memperlambat laju mobilnya, mencari nomor rumah yang sudah ia hafal di luar kepala. Begitu sampai di depan gerbang megah kediaman Hestama, Vaga menghentikan mobilnya.

Seorang satpam menghampiri mobil Vaga. "Eh, mas yang waktu itu," sapa sang satpam, mengenali wajah Vaga. "Mau jemput nona Sera ya?"

Vaga mengangguk sopan. "Iya, Pak. Sera udah siap?"

"Udah kok mas, sebentar ya saya panggilin."

Vaga mengangguk singkat, gesture khasnya yang irit kata. Ia mengedarkan pandangan, mencari sosok Sera. Tak lama, pintu utama terbuka dan Sera melangkah keluar dengan anggunnya.

Vaga terpaku. Cantik. Sera selalu cantik, tapi pagi ini ada sesuatu yang berbeda. Mungkin karena sinar mentari pagi yang membelai wajahnya dengan lembut, atau mungkin karena Vaga memang baru menyadari betapa indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini. Seolah semesta sedang berbahagia saat menciptakan Sera.

VAGASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang