BAGIAN 7

116K 4.4K 85
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------------

Rachel menatap gugup kepada wanita paruh baya yang duduk di hadapan dia dan juga sang bos yang menatap mereka berdua seakan-seakan ingin menelan mereka.

"Jelaskan apa hubungan kalian berdua selain sekretaris dan juga atasan?" tuntut Gracia dengan tangan yang bersedekap di dada.

Iya, orang yang memergoki Zhafran dan juga Rachel adalah Gracia a.k.a nyonya besar Afandi, atau yang lebih jelasnya ibu dari lelaki yang duduk di samping Rachel.

"Seperti yang mama lihat? Jika dua orang laki-laki dan perempuan saling berciuman dan saling berpelukan satu sama lain, itu tandanya mereka memiliki hubungan spesial" jawab Zhafran tenang. Bahkan, sangat-sangat tenang. Berbeda dengan Rachel yang saat ini ingin segera kabur dari ruangan ini sekarang juga.

"Sejak kapan?" tanya Gracia lagi.

"Saya sudah lama menyukai Rachel. Tapi, baru kemarin kami memiliki hubungan yang resmi" jawab Zhafran yang membuat sang nyonya besar terkejut.

"Kamu sudah sejak lama menyukai Rachel? Kenapa mama baru tau? Kalau mama tau, mama gak perlu cape-cape ngaturin kencan buta buat kamu, Zhafran" kesal Gracia.

"Karena mama sudah tau, jadi jangan mengatur kencan buta terhadap saya lagi. Bisa-bisa Rachel cemburu."

Rachel melotot mendengar ucapan Zhafran. Kurang ajar lelaki di sampingnya ini, berani sekali menjual namanya. Padahal yang pencemburu buta siapa? Yang kena siapa? Kurang ajar memang.

"Melihat cara kalian berpacaran, apa kalian sudah pernah melakukan hubungan badan?" tanya Gracia frontal.

"Sudah" jawab Zhafran santai.

"Pak!" pekik Rachel. Gila saja lelaki itu memberitahukan hal tersebut kepada wanita paruh baya di hadapannya.

"Jadi, cucu mama sedang dalam proses ya?" heboh Gracia. Bukannya marah, dia justru kepalang senang.

"Iya. Cucu mama sedang dalam proses" sahut Zhafran menyetujui.

Rachel rasanya ingin sekali meninju mulut licin bos kampret nya itu. Cucu? Walaupun ada kemungkinan jadi, tapi apa bisa secepat itu?

"Mama gak mau tau, pokoknya kamu harus cepat-cepat nikahin Rachel" desak Gracia. "Awas aja kalau cucu mama keburu launching sebelum kalian nikah."

Rachel melotot. Dia tidak mau seperti itu. Pokoknya dia harus menikah dulu. Masalah dia hamil atau tidak setelahnya urusan belakangan. Pokoknya jangan sampai dia hamil lebih dulu.

"Mama tenang saja, saya sudah berencana untuk menikahi Rachel."

Ucapan Zhafran semakin membuat Gracia memekik heboh. "Bagus... Bagus... Gimana kalau malam ini kita bertemu dengan orang tua Rachel. Gimana, Chel? Kamu setuju kan?"

"Ma..." Zhafran melotot.

"Maaf, bu. Orang tua saya sudah gak ada. Orang tua saya sudah meninggal" jawab Rachel dengan tersenyum. Sedih? Tidak, Rachel tidak sedih. Kalau dulu iya. Tapi, sekarang dia sudah biasa-biasa saja ketika membicarakan orang tuanya.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang