BAGIAN 29

67.9K 2.6K 52
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

----------------------------------

Benar kata orang, semakin besar usia kehamilan, maka akan semakin cepat pula rasa lelah yang di rasakan. Hal ini sama dengan apa yang di rasakan oleh Rachel. Kehamilannya yang sudah memasuki usia ke delapan bulan dan sebentar lagi hendak memasuki usia yang ke sembilan bulan, membuat perempuan hamil itu terus saja merasakan lelah yang berlebih. Padahal, aktivitas yang dia lakukan tidak terlalu berat, hanya berjalan dari ruang keluarga ke dapur dan itu sudah membuatnya lelah bukan main. Bahkan, Rachel sekarang sudah tidak bisa berjalan terlalu lama. Kalau terlalu lama berjalan, kaki Rachel akan membengkak dan Rachel tidak suka itu. Sebab, dia beranggapan kakinya mirip seperti kaki gajah.

"Sayang..."

Panggilan itu membuat Rachel menoleh. Dia tersenyum ketika melihat wajah suaminya yang baru pulang bekerja.

"Di situ aja, gak perlu bangkit" cegah Zhafran ketika melihat istrinya hendak menghampirinya.

Satu kecupan manis di pipi dan satu kecupan di perut besarnya membuat Rachel tersenyum. Kebiasaan itu selalu di lakukan oleh Zhafran ketika lelaki itu pulang bekerja. Katanya, isi daya setelah seharian berada di kantor.

"Seharian ini kamu ngapain aja?" tanya Zhafran yang ingin mendengar keseharian istrinya saat dia pergi bekerja.

"Hari ini aku yoga, terus habis yoga nonton film sampai bosan, terus checkout baju-baju buat baby, lihat bik Lastri panen alpukat di halaman belakang dan habis itu cuman tiduran aja di kamar" cerita Rachel.

Berbicara mengenai baby, baik Rachel dan Zhafran sudah mengetahui jenis kelamin anak mereka. Calon anak mereka berjenis kelamin------ perempuan.

Saat tau anak yang di kandungnya adalah perempuan, Rachel benar-benar excited. Sebab, impiannya dulu yang ingin memiliki anak pertama perempuan bisa terwujud. Alasannya, tentu saja karena anak perempuan bisa dengan bebas dia dandani dan dia beri dengan printilan-printilan lucu. Apalagi, di zaman sekarang sudah banyak skincare-skincare untuk baby dan bahkan make up yang aman untuk anak-anak. Benar-benar semakin memuaskan rasa imajinasi nya saja.

"Kok senyum-senyum sendiri, kenapa?" tanya Zhafran bingung.

"Aku lagi ngebayangin dandanin anak kita. Kayanya lucu aja gitu" kekeh Rachel.

Zhafran mengusap gemas pucuk kepala sang istri. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika istrinya itu benar-benar senang ketika mengetahui jenis kelamin anak mereka adalah perempuan. Bahkan, sejak mengetahui jenis kelamin anak mereka, istrinya itu dengan semangat berburu printilan-printilan lucu berwarna pink yang dia sendiri tidak tau apa kegunaan dan fungsi barang yang di beli oleh istrinya. Tapi, melihat bagaimana istrinya senang mempersiapkan segala macam kebutuhan anak mereka, membuat Zhafran juga merasakan euforia yang di rasakan oleh sang istri. Sebanyak apapun pengeluaran istrinya, dia tidak masalah. Selagi istrinya senang, maka itu sudah cukup baginya. Lagi pula, jika bukan istrinya yang menghabiskan uang miliknya, lantas siapa lagi?

"SELAMAT MALAM SEMUANYA..."

Teriakan itu langsung membuat Rachel serta Zhafran menolehkan kepala mereka ke samping. Jika Rachel tersenyum menatap seseorang yang kini berjalan ke arah mereka, maka berbeda dengan Zhafran yang saat ini menatap datar ketika melihat sosok orang yang sebelumnya berteriak tak tau adat tersebut di kediamannya.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang