Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------------
Saat jam pulang kerja lima menit lagi hampir selesai, Rachel langsung bergegas membereskan barang-barang miliknya. Dia pun menatap ke arah pintu coklat di hadapannya dengan waspada. Sebelum bos kampret nya itu keluar, dia harus lebih dulu pergi dari sini.
Rachel bernafas lega ketika dia sudah berada di dalam lift. Dia mulai menyandarkan tubuhnya dan membuang nafasnya panjang.
Bunyi dentingan dari lift membuat Rachel kembali menegakkan tubuhnya. Dia bisa melihat sosok Dimas yang bersiap pulang masuk ke dalam lift.
"Sendiri aja lo? Yang lain pada kemana?" tanya Rachel penasaran.
"Yang lain udah pada duluan turun. Maklum, mereka kan tipe-tipe karyawan yang datang telat, tapi pulangnya cepat" jawab Dimas dan menekan tombol lift di depannya.
"Dim, gue nebeng pulang sama lo ya?"
Dimas mengernyit heran. "Gak bawa mobil lo? Tumben banget."
"Gue lagi malas aja" bohong Rachel.
Dimas mengangguk. "Yaudah. Tapi, gak papa kan kalau mampir bentar ke tempat teman gue? Ada barang yang mau gue ambil sama dia."
"Santai aja sama gue mah" sahut Rachel.
Secara bersamaan, pintu lift terbuka dan keduanya berjalan ke arah basement sambil mengobrol ringan dan sesekali tertawa.
Tanpa kedua orang itu sadari, pergerakan mereka di awasi seseorang yang tengah menatap mereka dari layar komputer.
"Tunggu hukuman dari saya, Rachel" gumam Zhafran dengan tatapan yang tajam.
Iya, orang yang melihat pergerakan yang di lakukan oleh Rachel dan Dimas adalah Zhafran. Zhafran yang awalnya ingin mengajak Rachel pulang bersama seketika merasa kesal ketika tidak menemukan keberadaan perempuan itu di meja kerjanya. Bahkan, meja perempuan itu sudah terlihat begitu rapi. Saat itu juga, Zhafran langsung mengakses cctv perusahaannya, dan dia menemukan Rachel berada di dalam lift bersama dengan salah satu karyawannya.
*****
Rachel sudah selesai mandi, mengeringkan rambutnya dan melakukan kegiatan rutinnya sebelum tidur, yakni menggunakan skincare dan juga bodycare. Meski badan lelah, Rachel selalu membiasakan dirinya untuk merawat diri. Bahkan, terkadang sehabis dia pulang bekerja, dia akan pergi ke pusat olahraga untuk melakukan gym. Meski tak setiap hari, tapi menurutnya itu sudah kemajuan yang bagus di hidupnya.
Rachel yang ingin berlabuh ke ranjang kesayangannya seketika mengurungkan niatnya ketika suara bel apartment nya berbunyi. Rachel mengerut. "Apa jangan-jangan pak Zhafran ya?"
Rachel yang penasaran langsung berjalan ke arah pintu apartment nya. Dia pun mengintip di lubang kecil yang ada di pintu tersebut. "Beneran pak Zhafran! Mau ngapain lagi sih? Anjir! Jangan-jangan dia beneran mau ngasih hukuman sama gue? Anjing lah!"
Bel apartment nya kembali berbunyi. Rachel kembali mengintip di lubang kecil apartment nya. Dia bisa melihat sosok Zhafran berdiri di depan pintunya dengan pakaian santai dan juga sebuah koper di sampingnya. Koper? Tunggu--- koper?
![](https://img.wattpad.com/cover/374468410-288-k929750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS KAMPRET!! || END
Literatura FemininaBekerja selama tujuh tahun sebagai seorang sekretaris dengan model bos seperti Zhafran Afandi, benar-benar membuat Rachel harus memupuk kesabaran seluas samudera. Bagaimana tidak? Zhafran adalah definisi bos menyebalkan, banyak mau, dan juga super d...