BAGIAN 14

72.5K 2.9K 36
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------

Hari senin kembali menyapa, dan itu artinya hari ini kembali otak dan seluruh anggota tubuhnya kembali bekerja. Kini, Rachel bahkan sudah berada di balik meja kerjanya. Dia tersenyum ketika melihat lelaki jangkung dengan jas kerja lengkap baru saja keluar dari lift khusus. Dia bisa melihat mata lelaki itu tengah menatapnya tajam.

"Kenapa kamu tidak membangunkan saya, Rachel? Dan, kenapa kamu tidak menunggu saya bangun agar kita bisa berangkat bersama ke kantor?" ada kilatan tak suka dari Zhafran ketika perempuan di hadapannya itu pagi ini tidak membangunkan dirinya dan berangkat bekerja sendirian tanpa dirinya.

"Maaf, pak. Saya hari ini ingin menggunakan mobil saya sendiri. Saya takut kalau saya berangkat bersama bapak, anak-anak kantor menjadi curiga kepada kita berdua. Lagi pula, walaupun saya tidak membangunkan bapak dan pergi lebih dulu berangkat ke kantor, saya tetap menyiapkan pakaian kerja bapak dan sarapan untuk bapak" jawab Rachel menjelaskan.

"Kamu takut orang-orang di kantor mengetahui hubungan kita?" tanya Zhafran dengan tatapan menyelidik. "Bukannya nanti mereka juga akhirnya akan tau jika kita akan menikah?"

"Nah, justru itu pak. Saya sebenarnya gak takut kalau mereka tau. Lagi pula, di perusahaan ini kan gak aturan yang gak memperbolehkan karyawannya memiliki hubungan di satu lingkup kantor yang sama. Bahkan, gak ada aturan yang mengatakan jika atasan ataupun bawahan gak boleh saling jatuh cinta. Tapi, saya gak pengen anak-anak kantor tau lebih dulu. Saya maunya mereka tau waktu kita sebar undangan aja, biar kagetnya dapat gitu. Kalau mereka tau sekarang, takutnya nanti bakal ada gosip-gosip yang kurang enak di kantor. Bapak gak tau aja orang-orang kantor sini pada suka gosip" jelas Rachel.

"Termasuk kamu yang suka menggosipkan atasannya sendiri kan?" ejek Zhafran.

Rachel memberikan cengirannya. "Tau aja si bapak. Dukun ya, pak?"

Zhafran mendengus. "Lain kali, jangan melakukan hal ini lagi, Rachel. Jika kamu ingin berangkat sendiri, oke. Tapi, saya akan mengikuti kamu di belakang menggunakan mobil saya. Sa---"

"Pak, sama aja dong itu namanya" potong Rachel tak terima.

"Itu berbeda, Rachel. Sama dari mananya? Saya tidak mau tau, seterusnya kita akan seperti itu. Jika kamu menolak, saya akan mengumumkan hubungan kita sekarang" ancam Zhafran dengan wajah yang serius.

"Iya deh, pak. Saya setuju" pasrah Rachel.

"Satu lagi, jangan pulang sendirian atau pulang lebih dulu dari saya. Kita pulang bersama" titah Zhafran.

"Saya tidak menerima bantahan ataupun penolakan dari kamu, Rachel" ucap Zhafran cepat ketika melihat perempuan di hadapannya hendak menyela ucapan kembali. "Sekarang mau ke ruangan saya dan bacakan jadwal saya hari ini" setelah mengatakan itu Zhafran langsung masuk ke dalam ruangannya di ikuti Rachel yang berjalan di belakang lelaki itu dengan mulut berkomat-kamit pertanda perempuan itu tengah mengomel tanpa suara.

*****

Rachel tersenyum lebar ketika melihat circle party nya tengah berkumpul bersama di pantry kantor, padahal jam istirahat pun belum, tapi lihatlah orang-orang itu terlihat berdiri dengan posisi merapat pertanda jika sedang ada gosip yang mereka bicarakan.

"Wah... Wah... Wah... Makan gaji buta lo-lo pada. Jam segini udah pada gosip aja lo semua" Rachel menghampiri para circle party nya itu dengan wajah yang mengejek.

"Nah, kebetulan ada lo di sini, Chel" tarik Dimas pada Rachel agar mendekat ke barisan mereka.

"Ada apaan nih? Kenapa gue di tarik-tarik begini?" bingung Rachel.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang