BAGIAN 24

94.1K 3.2K 65
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-----------------------------------

Suasana haru nampak terlihat ketika Rachel dan Zhafran mengucapkan janji suci mereka di hadapan pendeta dan di saksikan oleh teman-teman, sahabat, serta keluarga mereka. Rachel bahkan sampai menitikkan air matanya ketika mendengar ucapan pendeta yang menyatakan jika mereka sudah secara resmi menjadi suami istri.

Rasa bahagia, sedih tentu saja di rasakan oleh Rachel. Sebab, keluarga satu-satunya, yakni tante nya tidak dapat menghadiri upacara pernikahan mereka di karenakan sulitnya untuk mendapatkan libur atau cuti dari perusahaan tempatnya bekerja. Meski begitu, tante Rachel tetap dapat melihat prosesi upacara pernikahannya melalui panggilan video yang terhubung melalui akun milik sang tante.

Apa Rachel marah karena ketidakhadiran sang tante? Jawabannya tidak. Rachel mengerti keadaan dan situasi yang di alami oleh tantenya. Bekerja di perusahaan besar dengan tanggung jawab yang tak main-main tentu saja membuat tantenya sedikit sulit untuk mendapatkan jatah cuti atau pun libur. Apalagi, pernikahan mereka yang di percepat tentu saja semakin sulit membuat tantenya itu untuk mengatur masa liburnya. Dan, alasan di balik di percepatnya pernikahan mereka tentu saja sudah di ketahui oleh sang tante. Tantenya tidak menghakimi dirinya. Justru, tantenya itu memberikan nasehat untuk dia selalu menjaga kandungannya. Tante yang baik, bukan? Iya, Rachel pun mengakui kebaikan tantenya itu.

Rachel tersenyum haru menatap Zhafran yang berada di hadapannya. Dia bisa melihat lelaki itu tengah tersenyum menatapnya dengan tatapan yang teduh.

Instruksi dari pendeta yang menyuruh pengantin pria mencium pengantin wanitanya membuat Rachel gugup. Namun, tidak untuk Zahfran. Lelaki itu tanpa rasa malu langsung mencium bibir milik Rachel dan memberikan sedikit lumatan di sana.

Terdengar seruan dan pekikan heboh dari orang-orang yang hadir di sana, termasuk teman-teman dari Rachel dan sahabat dari Zhafran ketika melihat dua sejoli yang resmi menikah itu berciuman dengan mesra di hadapan mereka.

Rachel meringis malu ketika matanya tak sengaja menatap teman-temannya yang hadir di sana. Sialan, Rachel rasanya malu sekali, apalagi dia hampir kehabisan nafas karena ciuman lelaki yang telah resmi menjadi suaminya itu. Lihat saja sekarang, tampang lelaki yang habis menciumnya itu terlihat santai seakan tidak terjadi apa-apa.

"So cute" puji Zhafran dalam hatinya ketika melihat wajah malu dari Rachel.

*****

Rachel menyandarkan tubuhnya di punggung ranjang di kamar miliknya dan juga milik Zhafran. Iya, setelah rangkaian prosesi pernikahan mereka selesai, Zhafran langsung memboyong Rachel ke rumah pribadi lelaki itu. Rumah besar dengan bangunan yang memiliki tiga lantai itu akan menjadi tempat tinggal Rachel bersama dengan suami dan juga anak-anak mereka nanti.

Jika di tanya apakah akan ada resepsi pernikahan mereka? Maka jawabannya tidak. Rachel dan Zhafran sepakat untuk tidak mengadakan acara resepsi pernikahan mereka. Alasannya tentu saja karena kehamilan Rachel yang masih muda dan rentan. Zhafran tidak ingin mengambil resiko ketika dia dan Rachel memaksakan acara resepsi pernikahan mereka dan berakhir membuat Rachel kelelahan serta berdampak pada bayi yang ada di dalam kandungan itu, mereka masih waras untuk tidak mengambil resiko tersebut.

"Cape ya?" tanya Zhafran yang menghampiri Rachel dan duduk di tepi ranjang sambil menatap perempuan yang masih mengenakan gaun pengantin berwarna putih itu.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang