Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------
Karena tidak ada kesibukan, Rachel memutuskan untuk menjemput Oliv di sekolahnya, sekaligus dia ingin melihat bagaimana rupa anak yang bernama Meli tersebut. Jujur saja, dia sangat amat penasaran akan rupa anak itu. Dan dia ingin membuktikan sendiri apakah ucapan anaknya tersebut benar atau tidak, atau hanya sekedar kebetulan belaka. Bukannya apa, sebagai orang tua, Rachel hanya ingin aware saja.
Seperti kebanyakan sekolah pada umumnya, setiap wali murid yang ingin menjemput anak mereka hanya di perbolehkan menunggu di depan sekolah, begitu pun Rachel yang kini berdiri menunggu tepat di depan Toyota GR Supra nya yang berwarna putih. Mobil itu jelas saja merupakan pemberian dari suaminya tercinta.
"MAMI...."
Rachel tersenyum hangat ketika melihat sosok anaknya yang kini berlari ke arahnya.
"Hei? Gimana sekolahnya hari ini? Happy gak?" tanya Rachel sambil merapikan rambut sang anak yang sedikit berantakan.
"Happy dong. Because, Oliv hari ini dapat bintang lima dari Miss, soalnya Oliv bisa jawab pertanyaan Miss nya" Cerita Oliv senang.
"Waw. Hebat banget anak mami. Good job, sayang. Mami bangga banget sama Oliv" apresiasi Rachel dengan memberikan dua jempolnya.
"Terima kasih, mami..." senyum Oliv lebar.
"Gak ada yang ganggu Oliv kan di sekolah hari ini?" tanya Rachel dengan mengusap pucuk kepala sang anak lembut.
Oliv menggeleng. "Gak ada sih, mami. Cuman Oliv kesel aja sama si Meli itu, masa dia maksa-maksa Oliv buat ngasih tau di mana Oliv beli kotak pensil yang di kasih oleh-oleh papi kemarin? Oliv malas ngasih tau, soalnya pasti dia mau sama-samain punya Oliv lagi."
Kan? Rachel makin penasaran bagaimana rupa anak yang bernama Meli-Meli itu.
"Itu mami, yang rambutnya di ikat dua pakai pita warna merah itu yang namanya Meli" tunjuk Oliv pada sosok anak perempuan yang baru saja keluar dari gedung sekolah.
Rachel menatap sosok anak perempuan itu dengan lekat. Tunggu? Kenapa dia merasa bahwa gaya anak perempuan itu mirip seperti Oliv? Eh, tasnya sih memang sama seperti milik Oliv. Apalagi sepatunya, benar-benar sama persis seperti milik anaknya. Apa ini cuma kebetulan pikir Rachel.
"Mami liat kan tas sama sepatunya mirip banget kaya punya Oliv? Padahal ya mi, waktu dia awal-awal masuk sekolah ini barang-barang yang dia pakai gak kaya gitu loh. Coba aja kalau mami liat barang-barangnya yang lain, pasti mami bakalan kaget kalau barang-barangnya di sama-samain kaya punya Oliv juga" kesalnya.
"Udah gak papa, barang-barang punya Oliv kan udah mami ganti yang baru. Jadi, barangnya gak bakal sama kaya punya yang lain" ucap Rachel lembut. "Gimana kalau kita ke kantor papi aja sekarang? Sekalian kita makan siang sama papi, mau gak?"
"Mau...." seru Oliv semangat.
"Let's go" sahut Rachel tak kalah semangat. Dia pun menggiring Oliv untuk masuk ke dalam mobil miliknya. Setelah memastikan sang anak sudah masuk ke dalam mobilnya dengan aman, Rachel melangkahkan kakinya ke kursi kemudi mobilnya. Namun, sebelum itu Rachel menyempatkan kembali menatap ke arah anak perempuan bernama Meli tersebut. Kening Rachel mengerut bingung ketika melihat tatapan kesal dari anak perempuan itu. Namun, Rachel tak ambil pusing, dia langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan pelataran sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/374468410-288-k929750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS KAMPRET!! || END
ChickLitBekerja selama tujuh tahun sebagai seorang sekretaris dengan model bos seperti Zhafran Afandi, benar-benar membuat Rachel harus memupuk kesabaran seluas samudera. Bagaimana tidak? Zhafran adalah definisi bos menyebalkan, banyak mau, dan juga super d...