BAGIAN 15

112K 3.9K 45
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------------

Hari-hari Rachel berangkat ke kantor kembali bebas seperti dulu, meskipun tidak bebas-bebas sekali karena dia harus tetap di awasi dan juga di ikuti oleh bos kampret yang akan menjadi suaminya itu.

Seperti biasa, Rachel selalu memaparkan jadwal lelaki itu setiap paginya dan Zhafran senantiasa mendengarkan dengan serius perkataan yang di keluarkan oleh perempuan di hadapannya.

"Kencana Group? Maksud kamu Rion sahabat saya itu yang ingin bertemu dengan saya?" tanya Zhafran dengan kening yang mengkerut.

Rachel mengangguk. "Benar, pak. Yang ingin bertemu dengan bapak adalah pak Rion, sahabat bapak."

Zhafran berdecak. "Kenapa dia segala membuat janji untuk bertemu bersama saya segala sih?"

Tak lama, pintu ruangan Zhafran terbuka, dan menampilkan sosok Rion yang menampilkan senyum lebarnya kepada sang sahabat.

"Sibuk banget sih lo, Zhaf? Gue sampai harus bikin janji dulu sama sekretaris lo cuma buat ketemu sama lo doang" ucap Rion dan kemudian tersenyum ke arah Rachel. "Halo, Rachel. Makin cantik aja deh lo."

Zhafran menatap Rion tajam. "Jangan macam-macam lo sama Rachel. Dia milik gue."

"Posesif banget sih sama sekretaris sendiri" cibir Rion.

"Jelas posesif. Rachel calon istri gue."

Rion yang mendengar itu sontak terkejut. "CALON ISTRI?" tatapan Rion pun mengarah kepada Rachel. "Beneran, Chel?"

Rachel mengangguk kaku. "Benar, pak. Saya calon istrinya pak Zhafran."

"Kok lo mau sih sama Zhafran, Chel?" heran Rion.

Zhafran berdecak. "Lo mau apa ke sini? Gue sibuk."

Rion mendengus. "Sok sibuk banget lo. Gue ke sini itu cuma mau ngobrol-ngobrol sama lo."

Melihat interaksi dari kedua orang di hadapannya membuat Rachel ingin segera pergi dari sana. "Saya permisi dulu ya, pak."

"Eh, di sini aja. Ngobrol-ngobrol dulu kita, Chel" cegat Rion.

"Rachel, keluar saja. Tinggalkan saya bersama lelaki kurang ajar ini" ucap Zhafran yang membuat Rachel dengan senang hati menuruti perintah tersebut.

"Mari, pak" pamit Rachel sopan.

"Kok Rachel mau sih sama lo, Zhaf? Lo kan orangnya bossy banget dan gak semenyenangkan itu" tanya Rion ketika Rachel sudah keluar dari ruangan tersebut. Jangan lupa wajah menyebalkan Rion yang membuat Zhafran ingin sekali memberi pukulan, terutama pukulan pada mulut lelaki itu yang licin layaknya belut.

"Gue punya hak untuk tidak menjawab pertanyaan lo yang tidak ada mutunya itu. Lagi pula, itu privasi gue. Dan, apa tujuan lo datang ke sini, Rion? Kalau tujuan lo ke sini cuma untuk merecoki semua pekerjaan gue, mending lo pergi" sinis Zhafran.

Rion mendengus. Namun, tak lama wajahnya berubah menjadi memelas. "Gue mau curhat sama lo, Zhaf. Zara marah sama gue dan dia pulang ke rumah orang tuanya bawa Zion."

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang