BAGIAN 27

81.7K 3.1K 49
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-----------------------------------

Sejak dua puluh menit yang lalu Zhafran menyambangi kediaman orang tuanya seorang diri dengan maksud dan tujuan tertentu. Dan, sejak dua puluh menit itu pula, Zhafran terus menatap keberadaan Abimanyu, papanya yang duduk di hadapannya dengan tatapan heran ke arahnya. Bahkan, Fabian yang juga berada di tempat yang sama hanya menatap penasaran akan kedatangan sang kakak yang tiba-tiba saja datang dan berteriak dengan kencang memanggil sang papa.

"Ini--- mau diam-diaman terus?" ucap Fabian yang sudah mulai jengah dengan situasi yang dia hadapi sekarang.

"Kamu sebenarnya kenapa, Zhafran? Kenapa datang-datang langsung teriak-teriak panggil papa?" bingung Abimanyu. Bahkan, dia sempat terlonjak kaget ketika mendengar teriakan dari putra pertamanya itu.

"Apa ada sesuatu yang ingin papa bicarakan kepada saya dan juga Fabian?" Zhafran menatap lelaki paruh baya di hadapannya dengan tatapan tanpa ekspresi alias datar.

"Bicarakan apa? Papa tidak mengerti maksud kamu" Abimanyu benar-benar tidak mengerti. Dia tidak paham apa maksud perkataan putra pertamanya itu.

"Papa tau di mana mama sekarang?" Zhafran bisa melihat reaksi dari papanya yang sedikit tersentak ketika dia mengucapkan kata mama.

"Apa kamu tau di mana mama? Sejak tadi papa terus mengubungi mama, tapi telepon atau pun pesan dari papa tidak mendapatkan balasan dari mama. Papa khawatir. Gak biasanya mama kamu susah di hubungi begini" resah Abimanyu.

Zhafran tanpa pikir panjang mengambil handphone miliknya dan mendial nomor sang istri.

Tak perlu waktu lama, panggilan dari Zhafran langsung terhubung.

"Halo, mas Zhafran. Gimana? Kamu udah ngomong sama papa?"

Zhafran mengaktifkan loudspeaker di panggilannya yang terhubung itu. "Masih belum, sayang. Mama bagaimana?"

Zhafran bisa mendengar helaan nafas panjang dari istrinya di seberang sana.

"Mama masih nangis, mas. Aku jadi khawatir sama mama. Mama dari tadi terus ngurung diri di kamar. Aku sama bik Lastri udah coba buat bujukin mama buat keluar kamar. Tapi, gak berhasil. Gimana ya, mas? Aku khawatir banget sama mama sekarang."

Zhafran sengaja mengaktifkan loudspeaker panggilannya agar papa dan juga adiknya bisa mendengar suara dari Rachel. Dan terbukti, sekarang wajah kedua laki-laki berbeda usia itu tengah memasang raut bingung.

"Tenang ya, sayang. Setelah saya berbicara dengan papa, saya pulang" sahut Zhafran dengan suara lembut, namun tatapan terus mengarah kepada sang papa dengan tatapan datar. "Ya sudah, saya tutup ya."

Sahutan mengiyakan dari seberang sana membuat Zhafran dengan cepat mematikan panggilan tersebut.

"Mama nangis, bang? Nangis kenapa?" bingung Fabian dengan nada panik di dalamnya.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Fabian, Zhafran justru lebih memilih untuk terus menatap ke arah papanya dengan tatapan mengintimidasi. "Papa selingkuh dari mama?"

Baik Abimanyu dan Fabian yang mendengar itu sontak terperanjat. Bahkan, Fabian langsung menatap ke arah papanya dengan tatapan terkejut.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang