Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------
Rachel menatap bangunan besar serta tinggi di hadapannya dengan tersenyum. Entah sudah berapa lama dia rasanya tidak mengunjungi bangunan besar dengan tulisan Afandi Group yang terpasang begitu besar di lobi perusahaan tempatnya dulu mencari nafkah. Jika di hitung sepertinya Rachel selama sebulan ini tidak ada kunjungan ke perusahaan ini. Lama juga pikirnya.
Dengan langkah percaya diri seperti biasa, Rachel memasuki bangunan perusahaan itu dengan senyum yang merekah di wajahnya. Sekarang Rachel sudah terbiasa menerima sapaan ramah dan sopan dari orang-orang yang bekerja di perusahaan ini. Rachel tau, sapaan dari orang-orang itu tidak sepenuhnya tulus. Kadang, keadaan memaksa mereka untuk bersikap ramah dan sopan kepada petinggi ataupun istri petinggi perusahaan di mana mereka bekerja. Rachel maklum, apalagi dari beberapa orang yang menyapa ramah dan sopan itu pernah beberapa kali sempat bersitegang dengannya ketika masih menjabat sebagai sekretaris Zhafran.
"Aw" Rachel memekik kaget ketika bahunya dengan sengaja di tabrak oleh seseorang.
"Heh! Kalau jalan lihat-lihat dong."
Suara itu--- langsung membuat Rachel menolehkan kepalanya. Rachel seketika berdecih ketika melihat penampilan seorang perempuan yang entah berniat bekerja atau hanya sekedar memperlihatkan tonjolan payudaranya dengan kemeja super ketat dan rok span yang benar-benar pendek. Jangan lupa, tatapan sombong yang di layangkan dari perempuan itu kepadanya membuat Rachel memandang perempuan di hadapannya sinis.
Rachel memilih untuk menghiraukan keberadaan perempuan itu dan kembali melangkahkan kakinya. Namun, baru berjalan beberapa langkah, tangannya sudah di tarik dengan kasar.
"Mau kemana lo? Minta maaf sama gue sekarang!" titah perempuan tersebut dengan suara yang naik beberapa oktaf, sehingga memancing orang-orang memandang ke arah mereka.
Rachel bisa mendengar orang-orang yang ada di sana memperingati perempuan itu untuk tidak bertindak macam-macam kepadanya. Namun, ucapan itu di indahkan oleh perempuan tersebut seakan menganggap remeh Rachel.
"Ngapain lo lihatin gue? Iri?"
Rachel tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum mengejek. "Gue, iri sama lo? Mimpi aja deh lo!"
"Lo!" perempuan itu menunjuk Rachel dengan wajah yang kesal. Tatapan perempuan itu pun mengarah ke perut Rachel. Perempuan itu kemudian tersenyum sinis. "Lagi hamil ternyata. Kenapa? Mau ketemu sama suami lo di sini? Siapa sih suami lo? Kok bisa-bisanya nyuruh orang yang gak berkepentingan kaya lo ini masuk sini? Apa jabatannya? Gue aduin ke om gue baru tau rasa. Asal lo tau, om gue ini salah satu kepala departemen di perusahaan ini."
"Terus, kalau om lo salah satu kepala departemen di sini, gue harus kaget gitu? Biasa aja kali, kepalang kepala departemen doang" ejek Rachel. Rachel bukannya memandang remeh jabatan seorang kepala departemen, salahkan saja perempuan itu memancing dirinya.
Rachel memberikan kode ketika melihat beberapa orang hendak berjalan ke arahnya agar mereka tetap diam di sana. Rachel ingin melihat seberapa jauh kesombongan perempuan di hadapannya ini.
"Mending lo pergi dari sini. Orang yang gak berkepentingan kaya lo gini gak pantes ada di sini" sinis perempuan tersebut.
"Gue lagi bertanya-tanya, sejak kapan Afandi Group menerima karyawan dengan minus akhlak kaya lo gini? Atau--- lo bisa masuk ke perusahaan ini karena orang dalam? Ups, jangan-jangan karena bantuan om lo yang kepala departemen itu lagi?" kaget Rachel dengan tatapan mengejek.
"LO!" tangan perempuan itu pun melayang ke arahkan wajah Rachel. Namun, Rachel dengan sigap menahan pergerakan perempuan tersebut dan menghempas tangan itu dengan kuat, sehingga tubuh perempuan yang ada di hadapannya terdorong.

KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS KAMPRET!! || END
ChickLitBekerja selama tujuh tahun sebagai seorang sekretaris dengan model bos seperti Zhafran Afandi, benar-benar membuat Rachel harus memupuk kesabaran seluas samudera. Bagaimana tidak? Zhafran adalah definisi bos menyebalkan, banyak mau, dan juga super d...