BAGIAN 26

52.9K 2.2K 66
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

----------------------------------

Kandungan Rachel saat ini sudah berusia lima bulan. Perut yang semula datar itu pun kini terlihat membuncit.

Selama masa kehamilan, tingkah Rachel benar-benar menguji kesabaran Zhafran. Ada saja tingkah perempuan itu yang selalu membuat Zhafran shock. Meski di trimester awal kehamilan Zhafran sempat di buat khawatir karena morning sickness dari istrinya, sekarang kekhawatiran itu justru berubah menjadi ladang kesabaran. Iya, kesabaran menghadapi kerandoman seorang Rachel Kelana.

"Kamu yakin makan nasi pakai jeruk, sayang?" tanya Zhafran hati-hati.

Rachel mengangguk yakin. "Enak tau. Mau cobain gak?"

Zhafran dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Gak. Makasih, sayang. Kamu aja yang makan, takutnya nanti kamu kurang "

"Kamu harus cobain sih mas. Ini enak tau gak" seru Rachel dengan wajah berseri.

Mencoba? Tidak. Zhafran tidak akan pernah mencoba apa yang sedang di makan oleh istrinya. Melihatnya saja sudah membuat Zhafran mual, apalagi jika dia harus memakan itu? Big no.

"Eh, kolam ikan yang aku suruh buat gimana, mas?" tanya Rachel penasaran.

Iya, Rachel ngidam meminta di buatkan kolam ikan di samping rumah mereka. Perempuan hamil itu ada saja gebrakan barunya.

"Udah selesai kok, sayang. Mau di isi ikan apa di kolamnya?" sahut Zhafran dengan tatapan teduhnya.

"Isi aja sama ikan-ikan yang di jual di pasar. Entar suruh bibi aja yang beli ikannya. Kalau udah di isi, aku nanti mau mancing di sana."

Mancing? Telinga Zhafran tidak salah dengar kan? Kalau harus mancing kenapa harus repot-repot membuat kolam ikan segala? Kenapa mereka tidak pergi ke tempat pemancingan saja? Zhafran kira, kolam ikan itu akan di isi oleh ikan-ikan hias. Ternyata, dugaannya salah. Seharusnya dia tidak usah terlalu berekspektasi terlalu tinggi, dia benar-benar tertampar realita.

"Nanti kamu temanin aku mancing ya, mas?" ucap Rachel dengan senyum manisnya.

Zhafran memilih untuk menganggukkan kepalanya. Demi istrinya, dia rela melakukan apa saja meski itu perbuatan nyeleneh sekalipun.

*****

Rachel benar-benar heboh ketika kail pancingnya di patuk oleh ikan yang ada di kolamnya. Dia bersorak heboh seakan-akan bangga terhadap dirinya sendiri.

"Bi, nanti ikannya jangan lupa di bakar ya? Saya lagi pengen makan yang bakar-bakar" pinta Rachel pada wanita paruh baya yang ikut menemaninya memancing.

"Beres, bu" sahut Lastri, asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di rumah pribadi milik Zhafran.

Tatapan Rachel mengarah ke kail pancing suaminya yang sedari tadi tidak mendapatkan ikan apapun. "Kok kamu dari tadi gak dapat ikan sih, mas? Aku aja udah empat kali loh dapat ikan" herannya.

"Gak tau juga, kenapa ya?" heran Zhafran berpura-pura. Padahal sebenarnya dia sengaja tidak menggunakan umpan di kail pancingnya. Tujuannya tentu saja untuk menyenangkan hati istri tercintanya.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang