BAGIAN 20

131K 3.6K 52
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------

Rachel mendengus ketika melihat bagian kasur sebelah kanannya kosong tak ada keberadaan sosok Zhafran di sana. Dia pun menoleh ke arah jam yang berada di dinding kamarnya. "Jam sembilan pagi ternyata. Pantesan aja si doi gak ada."

Tatapan mata Rachel tak sengaja melihat sepucuk kertas yang di tindih menggunakan handphone miliknya.

To : Nyonya Zhafran Afandi.
From : Zhafran Afandi

Rachel, maaf saya pergi ke kantor tanpa berpamitan kepada kamu. Kamu terlihat begitu nyenyak, saya tidak tega untuk membangunkan kamu. Tadi pagi, saya membuatkan sarapan untuk kamu, semoga kamu menyukainya.

Rachel yang membaca surat dari Zhafran sontak tersenyum. "Bisa banget nih mantan bos kampret bikin gue salting. Nyonya Zhafran Afandi? Terdengar cocok."

Rachel bergegas bangkit dari atas ranjang dan melangkahkan kakinya menuju ruang makan.

Saat di ruang makan, Rachel lagi-lagi tersenyum ketika melihat sepiring nasi goreng dengan telor ceplok di atasnya. "Seumur-umur gue kerja sama doi, baru kali ini dia masakin gue."

Rachel yang penasaran dengan rasa nasi goreng yang di buat oleh Zhafran itu pun mengatur posisi duduknya. Rachel terdiam ketika sesendok yang berisi nasi goreng itu masuk ke dalam mulutnya.

"Kok enak sih? Apa jangan-jangan si doi pinter masak apa ya?" gumam Rachel dengan tatapan yang memandang lekat nasi goreng di hadapannya.

Rachel mengambil handphone miliknya yang tadi sempat dia bawa bersamanya. Dia pun membuka room chating miliknya dengan Zhafran. Tangan Rachel dengan lancar bergerak aktif di atas keyboard miliknya. Dia mengucapkan terima kasih kepada lelaki itu dan tak lupa menambahkan emoticon love di akhir kalimatnya.

Di sisi lain, Zhafran yang sedang mengadakan meeting dan serius mendengarkan penjelasan karyawannya yang sedang melakukan presentasi seketika di alihkan dengan getaran dari handphone nya. Senyum di wajah Zhafran sontak terpatri ketika melihat satu pesan yang berasal dari Rachel di layar persegi tersebut.

"Pak" panggil Dion yang berada di samping sang bos.

Zhafran berdehem tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya. Senyum di wajahnya pun masih terpatri sampai saat ini.

"Presentasi dari pak Raka sudah selesai."

Zhafran sontak mendongakkan wajahnya ke atas. Dia bisa melihat beberapa karyawan yang ada di sana sedang menatap ke arahnya. Bahkan, beberapa dari karyawan yang ada di hadapannya itu adalah teman-teman dari Rachel. Senyum yang tadi mengembang di wajah Zhafran pun seketika lenyap dan di gantikan dengan wajah andalannya, yakni datar dan serius

*****

Rachel bosan. Dia benar-benar bosan. Baru setengah hari dia bebas dari urusan pekerjaan, dia sekarang sudah merasa jenuh karena tidak ada kegiatan yang membuatnya cocok. Padahal, ketika masih bekerja dulu, dia kekeh untuk resign karena terus di beri pekerjaan. Tapi sekarang, dia malah mati kebosanan karena bingung ingin melakukan kegiatan apa. Dari menonton film, bahkan sampai membuat kue sudah dia lakukan. Namun, dia masih merasa bosan.

BOSS KAMPRET!! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang