5

102 47 10
                                    

Vote dulu sebelum baca🫶🏻
.
.
.

Kejadian kemarin membuat Manda terus termenung. Tatapannya terus menatap kosong kearah depan. Apa yang terjadi dengan dirinya dan Ghani membuatnya terus memikirkan laki-laki itu hingga detik ini. Beberapa orang berdatangan memilih bunga membuat lamunan Manda terbuyarkan. Dia mencoba untuk tersenyum saat orang menanyakan beberapa bunga yang tidak tersedia di toko bunga itu dan pergi.

Manda kembali diam.

Apa benar semua yang Ghani ucapkan semalam? Apa Ghani merindukannya juga? Manda menggeleng cepat. Manda tidak bisa mempercayai laki-laki itu secara cepat, apalagi Ghani dalam keadaan mabuk.

Manda terkejut ketika Aldo datang dengan gerakan yang cepat dan memukul meja kasir. Untung saja saat ini toko hanya ada Manda dan Aldo saja.

"Siapa cowok tadi malam, ha?!"

Perempuan berkacamata itu menggeleng pelan dan menghela napas panjang, dia malas meladeni Aldo saat ini. "Justru gue yang tanya sama lo, kenapa lo bawa gue ke tempat kayak gitu!"

"Bentar," Aldo mengerutkan keningnya. "Lo gue?"

Laki-laki itu tersenyum sini. "Maksud kamu apaan ngomong kayak gitu? Oh!"

"Aku tau. Pasti semua ini gara-gara cowok semalam itu, kan? Ada apa sih sebenarnya kalian berdua, kamu selingkuh dari aku selama ini?"

Manda berdecak kesal. "Apaan, sih, Aldo."

"Ya terus dia siapa? Kenapa dia nolongin kamu sampai mukulin aku dan kamu sama sekali enggak ada niatan bantu aku!" Aldo mulai meninggikan suaranya karena kesal sendiri. "Enggak mungkin kalau kamu enggak kenal sama dia."

"Seharusnya lo berfikir, kenapa gue enggak bantuin lo sama sekali. Itu semua juga karena ulah lo, kenapa lo bawa gue ke tempat begituan! Lo fikir gue suka dengan cara lo begitu?" Manda menatap kearah laki-lak iitu, dia mulai kesal dengan kehadiran Aldo sekarang. Perempuan itu sudah tidak ingin lagi bertele-tele.

Manda menutup buku catatan toko itu, dan menatap kembali kearah Aldo.

"Kita putus."

"Apaan, sih, Manda. Maksud kamu apa?!"

Aldo meraih tangan Manda yang di hindari perempuan itu. Manda melangkah mundur agar Aldo tidak lagi menyentuhnya. "Gue mau putus."

Laki-laki itu menggeleng cepat. "Enggak!"

"Aku minta maaf, Man. Maaf kalau semalam aku udah ngajak kamu kesana, serius–"

"Aldo, gue mau kita putus." Manda berujar dengan menatap laki-laki yang juga menatapnya. "Gue enggak bisa lanjutin hubungan ini."

"Gue enggak bisa paksakan semua ini," lanjut Manda.

Aldo langsung terdiam. Dadanya sedikit terasa sesak namun sekuat mungkin Aldo menegakkan tubuhnya dan memaksa kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Laki-laki itu menganggukkan kepalanya mengerti beberapa kali dan menarik napas panjang.

Perasaan Aldo kini tercampur aduk, laki-laki itu mendengus kasar dan mengangguk. Manda pun tidak mengerti kenapa Aldo tiba-tiba saja melakukan hal itu.

PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang