Vote dulu sebelum baca🫶🏻
.
.
.Manda terus menatap handphone nya, membaca berulang kali pesan singkat yang Ghani kirimkan. Ternyata Ghani masih menyimpan nomornya dan masih mengingat hari ulang tahunnya. Manda duduk dengan tubuh yang sedikit membungkuk dan menyangga tubuhnya di meja, ruangan kelas saat ini cukup sepi karena jam istirahat baru saja di mulai. Manda lebih memilih duduk di dalam kelas sambil memainkan handphone miliknya.
Sudah berapa kali Manda menghapus balasan yang baru saja dia ketik dan akan dia kirim ke Ghani, tapi perempuan berkacamata itu mengurung niat sehingga dari tadi malam dia hanya membaca terus pesan dari Ghani.
Ghani kembali.
Yah, seperti yang di lihat Ghani kembali dalam hidup Manda setelah terhitung tahun menghilang entah kemana. Laki-laki itu dalam keadaan mabuk dan datang melupakan kejadian itu. "Manda!"
Manda mendongakkan wajah, menyimpan handphone nya dengan cepat kedalam genggaman saat Thea mendekat dengan box kecil yang ada di tangannya.
"Nih, ada titipan."
Perempuan itu mengernyit, mengambil box kecil pemberian Thea. "Dari siapa?"
"Entah," Thea duduk di bangku yang ada di hadapan Manda. Mereka berdua satu kampus, hanya saja dia beda jurusan. "Tadi gue ke toilet, ada cowok dateng ngasih ini katanya untuk lo."
"Emang apa sih isinya?" Tanya Thea dengan penasaran.
Manda mengedikan bahunya. Dia pun membuka box kecil itu. Tidak ada apa-apa di dalam sana kecuali sepucuk surat kecil yang seperti robekan kertas saja, Manda mengambilnya dan membuka kertas itu.
Happy birthday, Manda.
Perempuan berkacamata itu diam. Siapa sebenarnya orang ini? Apa orang ini yang menelfonnya saat dia baru saja pulang dari club saat itu? "Dari siapa?"
Manda lagi-lagi mengedikan bahu, dia menaruh kembali kertas itu kedalam box dan dengan cepat Thea ambil lalu membaca kertas itu juga.
"Siapa, sih?"
"Lo tadi kenal sama orang yang kasih ini?" tanya Manda.
"Enggak, karena orang itu juga bilang itu titipan buat lo. Berarti itu bukan dia yang ngasih, kan?"
Manda memilih diam, siapa sebenarnya yang mencoba membuatnya terasa di ikuti seperti ini. Thea dengan santai merobek kertas itu dan membuangnya ke sembarang tempat. Perempuan berkacamata itu sudah tidak heran dengan perilaku Thea yang seperti itu, bahkan Thea juga tidak segan memarahi Manda jika menurutnya tidak baik untuk sahabatan nya.
"Enggak usah urusin itu, kek penting aja," celetuk Thea.
"Lo baik-baik aja, kan?"
Thea melihat raut wajah Manda yang sepertinya tidak baik-baik saja, perempuan berkacamata itu selalu membohongi Thea. Dia bilang dia tidak ingin membebani Thea dengan cerita-ceritanya, padahal Thea malah sebaliknya, menginginkan sahabatnya itu berterus terang kepadanya agar sahabatnya itu tidak memikirkan beban itu sendirian.
Manda menggelengkan kepalanya, dia menatap Thea sebentar lalu memandang handphone nya. "Sebenarnya malam itu gue ketemu sama Ghani."
![](https://img.wattpad.com/cover/374274712-288-k141142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi
Romance[SELESAI] 18+ "Kepergianmu bukan lagi hal yang harus aku tangisi. Karena kehadirannya, membuatku tau bahwa takdir tidak bisa dipaksakan." - Amanda Putri. Kedatangan Ghani kembali dalam hidup Manda adalah suatu penantian terindah dalam hidup Manda se...