Pergi

16

Vote dulu sebelum baca🫶🏻
.
.
.

"Ghani."

Tangan itu memeluk tubuh Ghani dari belakang, Ghani merasa perempuan itu menyandarkan kepalanya tepat di punggung Ghani. Ia memejamkan mata, menikmati tubuh hangat Ghani yang ia rangkul dari belakang itu. Rasanya dia tidak bisa membayangkan jika dia tidak bisa lagi memeluk tubuh Ghani seperti ini. "Gue mohon jangan tinggalin gue, Ghan. Gue butuh lo di sisi gue."

Ghani diam, menoleh sekilas yang tidak dapat melihat kepala perempuan itu. Dia menarik napas panjang, merasakan ada yang berat di dalam hatinya ketika perempuan itu mengucapkan hal itu.

"Enggak, Lista. Gue enggak bisa." Ghani menggeleng tanpa sadar. "Gue udah cukup selama ini nemenin lo, sampai-sampai gue mutusin Manda demi bisa nemenin lo sampai sembuh, Lis. Enggak gampang, Lis, ngelakuin semua itu."

"Gue cinta sama Manda, bukan sama lo."

Lista membuka kedua matanya, tapi tidak melepaskan pelukan itu. Dia merasakan sesak di dadanya. Padahal, ini bukan pertama kalinya Lista tahu seberapa besar Ghani mencintai perempuan berkacamata itu. Dari dulu, bahkan saat Ghani sudah memutuskan Manda, Ghani masih saja menyebut Manda adalah perempuan satu-satu

"Gue udah kehilangan dia kemarin, sekarang pun sama. Gue enggak bisa nerima kenyataan ini, Lis. Gue sayang sama dia," ucap Ghani.

"Dan gue enggak tau, sehancur apa hatinya saat lo dengan lantang ngucapin hal itu kemarin di depan dia."

Pelan Lista melepaskan pelukan itu, tanpa sadar meneteskan airmatanya. Ia mengusap cepat airmata itu ketika Ghani membalikan tubuhnya menghadap Lista. Laki-laki itu menarik napas panjang, dia memegang kedua bahu Lista dan mengusap lengan perempuan itu naik turun.

Rasanya sakit. Lista tidak bisa menggambarkan bagaimana suasana hatinya sekarang, bahkan setiap saat mendengarkan Ghani terus menerus menyebut Manda. Dia sadar, bahkan dengan jujur Lista ucapkan jika dirinya sudah mencintai Ghani.

Ghani sempat meninggalkan Lista setelah mendapat kabar jika Lista sudah sembuh total dari traumanya. Lista mengalami trauma cukup dalam, kedua orang tuanya bercerai saat Lista baru saja merasakan kasih sayang kedua orang tuanya setelah sekian lama Lista mencari keberadaan orang tuanya.

Ya, Lista dari kecil hidup bersama seseorang yang Lista tidak kenal. Lista ditemukan disalah satu masjid saat itu, umurnya pada saat itu belum genap tiga bulan dan untung saja Lista ditemukan oleh seseorang yang sampai sekarang Lista anggap melebihi orang tua.

Namun sayang, orang itu meninggal tepat saat orang itu memberitahukan apa sebenarnya yang terjadi. Dia tahu persis siapa kedua orang tua Lista, ternyata betul memang Lista adalah anak dari salah satu pengusaha ternama di kota itu.

Memang, kedua orang tuanya pun mengakui jika Lista adalah anak mereka dengan tanda lahir Lista yang sama persis yang mereka cari. Terlepas dari itu semua, ternyata Lista memang sengaja diambil bahkan dipisahkan oleh orang yang tidak menyukai kedua orang tua Lista saat itu.

Tapi, keharmonisan itu tidak berlangsung lama. Kedua orang tua Lista mendapatkan masalah besar. Usaha mereka hancur karena Ayah Lista ketahuan menyimpan perempuan lain dibelakang Ibunya. Perceraian itu terjadi, tidak ada yang memikir bagaimana perasaan Lista saat itu bahkan mereka pergi sendiri-sendiri tanpa mengucapkan apapun ke Lista sehingga Lista harus mencari cara untuk tetap bertahan hidup.