hello world!

1.3K 135 23
                                    


Nabila sudah mempersiapkan dirinya untuk bertarung nyawa demi melahirkan sang buah hati yang ada diperutnya, tak terasa kini ia sudah mendekati waktu hpl yang dokter perkirakan. sedangkan paul masih sibuk bekerja karena nantinya ia akan fokus untuk mengurus sang bayi ketika sudah lahir.

"sayang aku berangkat dulu ya, waktu hpl kamu masih 5 hari lagi kan?" tanya paul ketika berada dimeja makan, yang sama dengan istri dan mama sri.

"iya, tapi kata dokter itu cuma perkiraan. jadi bisa aja sebelum atau sesudah tanggal itu" jelas nabila dengan wajah sendu, ya akhir-akhir ini nabila memang sering merasa ovt dan takut menjelang waktu kelahiran anaknya.

"hemm tapi sekarang aku harus meeting sayang" ucap paul

"iya gapapa disini ada mama juga kok" balas nabila dengan senyum tipisnya. tapi paul bisa melihat keraguan dari jawaban nabila.

"nanti kalo ada apa-apa kamu langsung telpon aku ya" ucap paul mengecup kening istrinya dan diangguki nabila. terpaksa paul harus meninggalkan nabila, karena bagaimanapun paul adalah orang penting diperusahaannya.

***

kini paul telah pergi, tersisa nabila yang sedang duduk diruang keluarga.

"kamu kenapa sayang?" tanya mama sri yang ikut duduk disebelah menantunya, nabila langsung memeluk mama sri dari samping.

"nabila takut mah hiks hiks"

"aku takut ga bisa ngelahirin adek hiks"

"a-aku ta-kut ga-gal mah hiks hiks" tangis nabila begitu pilu, ia mencurahkan apa yang ia rasakan kepada mertuanya.

"hey sayang ga boleh ngomong gitu, kamu pasti bisa. jangan berpikir yang ga ga, kamu harus positive thingking biar ga jadi beban dipikiran kamu" nasehat mama sri sambil mengelus punggung menantunya.

"kamu mau kan ketemu adek?" tanya mama sri dan dijawab anggukan oleh nabila.

"nah makanya kamu harus semangat, demi adek bayi" perlahan nabila merasa tenang dan tak terasa ia malah tertidur dipelukan mertuanya.

***

paul memasuki rumah dengan tergesa-gesa karena sejak ia selesai meeting nabila tak kunjung membalas pesannya. dengan nafas tersengal-sengal paul kini mematung melihat istrinya yang sedang tidur dengan nyaman disofa ruangan.

"kamu kok udah pulang pauli"

"ngos-ngosan lagi, habis ngejar maling kamu?"
lanjut mama sri yang baru keluar kamarnya.

"aku buru-buru pulang soalnya nabila ga baca chatku dari tadi, eh taunya dia malah molor"
ucap paul mendekati istrinya.

"udah biarin aja, dia abis nangis tadi" ucapan mama sri sontak membuat paul menoleh,

"tadi dia ovt takut ga bisa ngelahirin anaknya" mama sri menjawab walaupun paul belum bertanya.

"ke aku juga dia begitu mah" ucap paul kembali menatap istrinya lalu mencium pipinya.

"yaudah deh paul mau bersih-bersih dulu, paul titip nabila ya mah" paul bangkit menaiki tangga dan mama sri pun pergi kedapur.

tidur nabila terganggu karena rasa sakit diperutnya, ia bangun dengan wajah meringis.

"awsstttt aww kenapa perut aku sakit banget ya" nabila kemudian mendudukkan dirinya,

"aaawwsstt ah sakit banget yaallah" nabila memegangi perutnya yang terasa sakit

"Mahh" panggil nabila begitu lirih

samar-samar mama sri mendengar ringisan nabila, dari arah dapur mama sri kaget melihat nabila yang sudah terduduk dibawah lantai dengan memegangi perutnya.

Warm homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang