semenjak hari dimana paul dan nabila bertengkar dan berakhir paul sakit. sejak saat itu paul semakin tidak bisa ditinggal oleh nabila, dia akan ikut kemanapun nabila pergi, entah khodam apa yang merasuki diri paul kini dia lebih sensitif dan sangat manja."sayang kamu mau kemana?" tanya paul saat nabila akan keluar dari kamarnya.
"aku mau ke bawah ambil makan dulu sebentar ya" jawab nabila yang sudah membuka pintu.
"gak!! kamu disini aja pokoknya!" paul kekeh
"sebentar aja kok sayang ya" bujuk nabila dan paul tetap diam dia malah memalingkan wajahnya dari nabila. karena ia ingin mengambil makanan nabila pun turun tanpa menunggu jawaban dari paul.
"ish malah pergi!" kesal paul.
nabila pun kembali dibantu mbak nina yang membawa beberapa makanan dan obat untuk nabila dan paul.
"sayang kamu kemana" tanya nabila ketika melihat tidak ada keberadaan suaminya di atas kasur, terlihat pintu balkon terbuka nabila pun mendekat dan memeluk suaminya yang sedang duduk melihat kedepan.
"makan dulu yu" nabila menciumi pipi paul genas. tak ada jawaban apapun yang paul lakukan, dia hanya diam menatap ke depan.
"kamu lagi mikirin apa sayang hm?" tutur nabila lembut.
"kamu cape ya ngurusin aku? akhir-akhir ini aku ngerasa diri aku aneh dan selalu merepotkan kamu" paul berkata sambil tatapannya kosong kedepan.
"kamu ngomong apa sih? aku ga suka ya kamu ngomong kaya gitu lagi, sayang aku ga akan pernah cape untuk ngurus bahkan hidup sama kamu"
"kamu kaya gini juga mungkin karena efek sakit kemaren makanya masih lemes, apa kamu mau ke dokter?" lanjut nabila dengan nada halus tapi tegas. paul menggeleng sebagai jawaban.
"udah ah sayang jangan dipikirin terus, ayo kita makan" nabila bangun dari posisinya dan menarik lengan paul untuk masuk kedalam. mereka sudah duduk berhadapan di sofa panjang, tugas wajib nabila setiap hari adalah menyuapi suaminya makan karena hanya dengan cara itu paul mau makan.
"ayo aa sayang" paul pun melahap nasi dihadapan mulutnya. baru beberapa suap, paul lari menuju toilet dan mengeluarkan isi makanan yang masuk kemulutnya, sejak tdi malam paul selalu begini. nabila mengikuti dari belakang dan memijit tengkuk suaminya.
"ke dokter ya plis nurut , kamu juga cape kan kaya gini terus?" nabila dengan halus.
paul berbalik akan keluar menuju kamar, tapibruughhh
paul tergeletak didepan wastafel karena rasa lemasnya.
"yaallah sayang" nabila kaget dan menepuk pelan pipi paul khawatir.
"sayang kamu kenapa" mata nabila berkaca-kaca melihat suaminya. nabila pun dengan cepat memanggil pak yanto untuk menggotong paul, dan membawanya menuju rumah sakit.
dimobil nabila dibelakang dengan kepala paul yang berada dipangkuannya, nabila menangis melihat wajah pucat suaminya.sesampainya di rumah sakit paul langsung ditangani oleh dokter, nabila menunggu didepan sambil mondar mandir tak karuan. tak lama pintu ruangan tempat paul berada terbuka.
"dok gimana keadaan suami saya dok?" tanya panik nabila.
"dia kekurangan cairan makannya harus diinfus terlebih dahulu untuk menggantikan air yang ada ditubuhnya" dokter menjelaskan
"tapi dia juga lemas dan muntah-muntah sudah hampir 2 minggu dok, saya takut dia kenapa-napa"
"hem apa ada perubahan sifat dari suami ibu? misalnya lebih sensitif atau lebih manja?"
tanya dokter

KAMU SEDANG MEMBACA
Warm home
RomansNyoman paul & Nabila taqiyyah, pasangan muda yang mencoba mewujudkan keluarga yang hangat.