pasar malam

1.4K 105 2
                                    


    selesai solat magrib berjamaah, paul menuruti keinginan istri dan adik-adiknya. mengendarai mobil milik paul, nabila duduk disebelah paul. dan adik-adik nabila dibelakangnya. didalam mobil gaza terus berdiri disebelah paul sambil mengajak paul berbicara, gaza sangat bahagia sekarang dia memiliki kaka lelaki yang bisa ia ajak bermain ps dan menonton bola.

"abang habis ini kita nonton bola ya" ajak gaza antusias.

"gada ya!! besok kamu harus sekolah, bang paul juga cape" seloroh nabila.

"bilang aja kaka ga bisa tidur kalo gada abang. ya kan?" ledek nayla.

"iya emang kenapa?" tantang nabila.

"udah dong sayang" paul lembut menengahi.

sesampai disana, adik-adik nabila memilih memisah karna tujuan yang berbeda-beda. tersisa paul dan nabila, dan tidak ketinggalan gaza yang terus mengikuti paul,kemanapun paul pergi. kini paul dan nabila bergandengan tangan mengitari pasar malam dengan gaza yang berada didepan mereka.

"mau beli apa dulu sayang" tanya paul pada istrinya yang berada disebelahnya.

"disini ada seblak ga ya by?" nabila sambil melihat ke kanan kekiri.

"dimana-mana seblak mulu yang dicari" gerutu paul.

" ish aku lagi pengen pedes-pedes tau"

" kamu nyidam?" tanya paul.

"baru bikin kemaren, masa iya langsung jadi si by" heran nabila.

"berarti malem ini bikin lagi" bisik paul. dan langsung mendapat cubitan dari nabila.

"aww sakit sayang" ringis paul.

"rasain huu"

"kaka abang! gaza mau main trampolin disana, boleh ya?" tanya gaza.

"iya boleh, yok kesana!" nabila.

   sesampainya disana gaza langsung masuk, paul dan nabila duduk sambil mengawasi adiknya.

"kita kaya udah punya anak ya by" paul dengan senyumnya. nabila mengangguk dan tersenyum ke arah paul.

"kamu mau nya cewe apa cowo?" tanya paul.

"se dikasih nya aja lah" jawab nabila.

" kalo aku maunya cowo dulu biar bisa jagain adik-adiknya dan kamu juga kalo aku lagi kerja" jelas paul.

" iya semoga ya sayang" lembut nabila.

" sayang cari jajanan yu" ajak nabila.

"terus gaza gimana? paul.

"ya ditinggal dulu lah , kalo nungguin gaza selesainya lama yang ada aku ga beli apa-apa keburu pulang"

"yaudah yuk, tapi kamu bilang gaza dulu biar ga nyariin" suruh paul dan diangguki nabila.

"by aku mau beli baso bakar boleh ya?" pinta nabila manja.

" iya boleh, tapi jangan pedes-pedes ya" perintah lembut paul.

"by aku mau itu telur gulung ya, janji ini yang terakhir deh" entah sudah berapa kali nabila mengatakan kalimat tersebut. tapi tak kunjung selesai.

"sayang ini yang ditangan aku aja udah banyak loh" paul sambil mengangkat kedua tangannya, menunjukkan jajanan nabila.

"tapi aku mau itu" rengek nabila sedih.

paul menghembuskan nafasnya kasar.
"iya boleh, tapi ini yang terakhir ya sayang! bukannya pelit tapi aku takut kamu kekenyangan" halus paul.

"yeayyy!! kan nanti ada kamu yang ngabisin" cengir nabila, paul hanya bisa pasrah.

   selesai dengan jajanan dan jalan-jalannya mereka memutuskan untuk pulang.

   sesampainya dirumah mereka memakan jajanan yang mereka beli bersama diruang keluarga diiringi obrolan ringan.

  kini paul merebahkan dirinya dikasur dan nabila yang sedang melakukan ritual skincare nya. dari arah paul memandang istrinya dari cermin yang terlihat meringis menahan sakit.

" kamu kenapa sayang? ada yang sakit? " tanya paul sambil mendekati nabila yang masih duduk didepan meja riasnya.

" perut aku sakit banget" ringis nabila memegang perutnya.

" ini pasti gara-gara baso pedes tadi nih! kan aku udah bilang jangan pedes-pedes nan..."
cerocos paul

"sutttt aku lagi sakit malah dimarahin ih!" potong nabila.

"hufft minum obat ya? " suruh paul tapi nabila menggeleng.

"ga usah dibawa tidur juga sembuh"

"beneran?" dan nabila hanya mengangguk sebagai jawaban.

"yaudah ayok tidur" ajak paul dan langsung menggendong nabila ala bridal style. nabila kaget dan langsung mengalungkan tangannya dileher suaminya. paul menidurkan nabila perlahan dan memposisikan dirinya disebelah istrinya.

"mau diolesin minyak angin?" nabila hanya mengangguk tanpa mengubah posisi yang sedang mendekap suaminya.

"sini!"

"hah? ih ga biar aku sendiri yang ngolesin" cegah nabila ketika tangan paul ingin menyingkap sedikit baju bagian perut nabila.

"kenapa sayang?" heran paul.

"aku malu ih"

"lah aku kan udah liat semuanya,ngapain malu?

"udah cepet sini!" protes paul sembari membuka baju bagian bawah istrinya. dan mengoleskan minyak angin diperut nabila. nabila tegang mencoba menahan geli yang ia rasakan.

"hari ini aku libur by?" bisik paul ditelinga nabila.

"iyalah kamu tega mangsa aku pas aku sakit begini"

"yahhh" jawab paul lesuh.

"sabar ya, kan nanti bisa kapan aja" nabila lembut sambil mengelus pipi suaminya. paul pun mengangguk dan mendekap istrinya. akhirnya mereka pun terlelap.

    jam menunjukkan 1 malam, paul terbangun karena nabila yang semakin mengeratkan pelukannya karena dingin. paul susah payah menahan gejolak yang semakin besar karena wajah istrinya sudah tepat ditengkuknya, nafas  nabila semakin membuatnya menegang.

Ah sial!
paul tak bisa menahannya.

" by ! sayang ! bangun dong" panggil paul sambil menepuk pelan pipi istrinya. membuat sang empunya terusik.

" eughh kenapa by?" suara serak bangun tidur nabila membuat hasrat paul menggebu-gebu.

"kamu masih sakit?" tanya paul memastikan.

"udah ngga" menggeleng lemah.

"sayang aku ga tahan" bisik paul dengan nafas beratnya ditelinga nabila.

"kalo kamu ngantuk tidur aja, biar aku yang main"

perlahan nabila membuka matanya melihat wajah mupeng suaminya.

"kalo aku tidur nanti kamu ga puas sayang" jawab lembut nabila sambil mengusap pelan pipi suaminya.

"besok lagi aja ya, aku ngantuk banget"

paul menggeleng cepat dan lansung mendekatkan wajahnya dengan wajah nabila melahap rakus bibir istrinya.

tanpa sadar nabila meloloskan suara yang membuat paul semakin semangat melakukan aksinya.
nabila hanya pasrah dengan perbuatan suaminya.

* maaf ya kalo ada typo.
   sampai sini gimana nih ceritanya? maaf ya kalo agak frontal. kalo iya aku bisa take down part ini. minta pendapatnya yaa
         
                         see u next chap!

Warm homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang