sekarang iklan dulu ya, soalnya pas liat ini kaya nemu bahan buat bikin cerita ini. nanti kita lanjut "warm home" nanti malam, siapin tisu ya.
Hari ini nabila akan melakukan visit ke radio bersama band asal malaysia yaitu insomniac.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
paul pun melajukan mobil nya kerumah sang kekasih. sesampainya disana paul tidak turun untuk menemui orang tua nabila, nabila meminta paul agar tak perlu turun karena jika paul masuk kerumahnya dan bertemu adik bungsunya pasti yang ada gaza malah melarang paul untuk pergi.
terlihat nabila membuka pintu gerbang dan menutupnya sekuat tenaga.
ah menggemaskan sekali bocah itu
"halo sayang" sapa nabila memasuki mobil.
"hai sayang, aduh cantik banget mau ketemu siapa sih" paul mengacak kepala nabila gemas.
"jangan mulai ya" nabila dengan tatapan sinisnya.
"belum mulai kok"
"kan ku genggam erat tangan mu, apa cukup bila hanya hari ini" lanjut paul sambil menggenggam tangan nabila.
"ish modus" nabila menghentakkan genggamannya.
"yok berangkat" ajak nabila
"let's go sayang" paul semangat, dan nabila hanya tersenyum geli.
sesampainya disana
"sayang aku masuk ya" pamit nabila.
"aku boleh minta tolong?"
"boleh, bayi ku ini mau apa hah?" nabila menghadapkan dirinya pada paul dan memainkan pipi paul.
"kamu jangan terlalu deket sama orang itu" paul menunduk lesu, nabila mengerti siapa yang paul maksud.
"aku takut kam-" ucapan paul terpotong
" suttt jangan takutin hal yang ga akan terjadi sayang"
"sebisa mungkin nanti aku jaga jarak sma dia"
"udah ya, anak bayi ga boleh ovt" nabila merapihkan rambut paul. dan paul mengangguk.
"boleh peluk?" paul selalu seperti ini. nabila merentangkan tangannya dan paul langsung masuk kedalam dekapan nabila. nabila menepuk dan mengelus punggung paul, memberikan ketenangan. nabila sangat tau apa yang paul rasakan, paul seperti ini karena ia tak mau kehilangan dirinya.
