Aurora segera mengangkat panggilan telefon tersebut.
"Haloo.. Selamat malam, Mommy." Aurora menyapa seseorang yang menelfon nya, ya seseorang yang menelfon Aurora adalah Jennie.
".............................."
"Ahhhhh, Nee Mommy." Aurora merespon ucapan Jennie di sebrang telfon. Ahyeon masih belum mengubah posisinya, gadis itu masih nyaman duduk di atas pangkuan kekasihnya.
".................................."
"Baik, Mommy. Pekan ini atau pekan depan, Mom?" Aurora bertanya kepada Jennie dibalik telfon, Ahyeon terlihat bertanya kepada Aurora, dengan mengangkat kedua alisnya ke atas, sebagai isyarat kepada Aurora. Aurora segera menggelengkan kepalanya merespon kekasihnya, mengelus lembut wajah Ahyeon.
"................................"
"Nee, Mommy. Aku akan mengosongkan jadwal ku pekan depan." Aurora terus fokus merespon omongan Jennie di balik telfon, Ahyeon jenuh sekali menunggu Aurora yang sedang sibuk dengan panggilan telefon dari Mommy nya, gadis itu pun meletakkan kepalanya di dada Aurora.
"................................"
"Baik, Mommy. Selamat malam Mom, ahh iya Ahyeon sedang bersama ku saat ini. Umm Nee." Jennie mematikan sambungan telfonnya diseberang sana.
"Ada apa, Sayang? Ada perlu apa Mommy menelfon mu malam-malam begini?" Ahyeon segera bertanya kepada Aurora saat setelah sambungan telfonnya baru saja dimatikan, ada yang aneh. Ahyeon kembali menangkap wajah khawatir Aurora di hadapannya saat ini.
Aurora tersenyum hangat, tangan nya terulur menyelipkan rambut Ahyeon kebelakang telinga Ahyeon. Itu sangat menggangu Aurora untuk menikmati wajah cantik kekasihnya. "Tidak ada, Sayang." Aurora menjawab pertanyaan Ahyeon dengan suara lembutnya, Tuhan.. hati siapa yang tidak meleleh diperlakukan selembut ini.
"Bener gak ada apa-apa? Tapi muka kamu kelihatan cemas gitu loh, Sayang." Ahyeon tidak yakin dengan jawaban Aurora, terlebih setelah melihat wajah kekasihnya.
"Mommy hanya mengundang kita untuk makan malam diluar pekan depan, Sayang." Aurora memberi tahu Ahyeon, tujuan Jennie menelfon nya malam-malam begini, itu karena Jennie mengundang mereka untuk makan malam bersama diluar pekan depan. "Mommy juga sempat menanyakan mu tadi, sedang bersama ku atau tidak " Lanjut Aurora menjelaskan kepada Ahyeon.
"Umm, gitu ya? Tapi kenapa aneh banget ya, Sayang. Mommy kok telfon nya ke kamu. Bukan telfon aku." Ahyeon sedikit kebingungan, kenapa juga Mommy nya justru menelfon Aurora, bukan dirinya.
"Mungkin, Mommy fikir kamu sudah tidur." Aurora mencoba mengalihkan fikiran Ahyeon. Aurora kembali mencium bibir kekasihnya, namun hanya sekilas tidak kembali mengulumnya.
"Umm, ya.. Mungkin saja, Sayang." Ahyeon mencoba untuk mempercayai jawaban Aurora.
Aurora tersenyum hangat, wajah nya terus menatap lurus kedepan, menatap dalam-dalam wajah Ahyeon. Aurora tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dalam menikmati keindahan Tuhan yang ada didepan matanya saat ini.
Tangan nya terulur, Ibu jarinya mengelus lembut bibir kekasihnya. "Cantik banget si, pacar ku." Aurora begitu terhanyut dalam menikmati kecantikan Ahyeon. Menatap wajah kekasihnya sedekat ini, rasanya begitu menenangkan. "Kamu sexy banget, Sayang." Aurora tiada henti nya memuja-muja Ahyeon.
Pipi Ahyeon bersemu merah. tersenyum, Ahyeon tidak sanggup mendengar ucapan Aurora. Wanita itu menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya kedalam dada Aurora, Ahyeon salah tingkah mendengar ucapan Aurora.
"Sayang, aku mau lihat wajah mu. Jangan nunduk gitu dong." Aurora segera protes dengan tindakan Ahyeon.
"Gak mau, Sayang.. Aku malu." Ahyeon semakin menenggelamkan wajahnya didada kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowkey [END]
Teen FictionAhyeon dikenal sebagai anak yang sangat berprestasi, tidak ada riwayat buruk dalam hidupnya, tidak pernah membully, atau melakukan hal hal yang tidak seharusnya dilakukan.. Namun tiba tiba terjadi suatu peristiwa yang sangat tidak tertuduga di hidu...