Morningsick

1.2K 128 59
                                    


"Raaaaaa.." Suara parau Ahyeon memanggil nama Aurora.

"Ummhh? Kenapa, Sayang?." Aurora menjawab Ahyeon dengan suara serak nya, tubuh Ahyeon semakin menegang, Ahyeon tidak dapat menahan nya.

Aurora berhenti mengelus lembut perut Ahyeon, tangan nya terangkat beralih memegang dagu Ahyeon, mengangkat nya pelan, matanya segera bertemu dengan mata cantik milik Ahyeon. Ibu jari Aurora mengelus lembut bibir Ahyeon, Aurora memajukan wajahnya, mengikis jarak dengan gadisnya, Ahyeon segera memejamkan matanya.

Aurora semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Ahyeon, tangan nya beralih dari dagu Ahyeon menuju ke leher gadisnya, sedikit menarik lembut leher Ahyeon, mengikis jarak antara dirinya dan juga Ahyeon. Wajah Ahyeon semakin dekat dengan jangkauan nya.

Aurora memejamkan kedua matanya menempelkan bibirnya pada bibir Ahyeon. Manis, hal pertama yang Aurora rasakan. Manis sekali rasa bibir gadisnya. Aurora sedikit memundurkan kepalanya, mencoba melumat dengan lembut bibir Ahyeon.

"Ummmmmhhh. Roraaahh.." Suara lenguhan keluar dari mulut Ahyeon. Ada getaran halus didada nya saat bibir Aurora dan bibirnya saling bertemu, sentuhan lembut jemari Aurora seperti membangun kan gairah dalam tubuh Ahyeon. Darahnya mengalir cepat naik ke kepala Ahyeon. Ini tidak boleh terjadi, untuk pertama kalinya Ahyeon merasakan sensasi seperti ini, rasanya sangat memabukkan. Ahyeon tidak tahu jika hanya dengan sentuhan-sentuhan lembut yang Aurora lakukan padanya dapat memberikan efek samping seperti ini. tubuh Ahyeon menegang, Ahyeon mengigit bibir bawahnya, mencoba menahan diri nya, untuk tidak melenguh lagi.

Aurora melepaskan tautan bibirnya dengan Ahyeon, menatap dalam netra gadisnya, wajah sayu Ahyeon benar-benar sangat menggoda nya, untuk melakukan hal yang lebih jauh dari ini, namun Aurora tidak ingin melakukan hal itu pada Ahyeon saat ini. Sangat tidak baik untuk Ahyeon yang sedang mengandung di usia yang masih sangat muda. Terlebih Aurora juga takut Ahyeon akan menolak nya.

"Jangan digigit, Sayang. Nanti bibirnya berdarah." Suara parau Aurora terdengar lebih berat dari biasanya. Jemari nya menahan bibir Ahyeon, agar tidak semakin mengigit bibir bawahnya. Akan tetapi semakin lama menatap wajah sayu Ahyeon, Aurora tidak dapat menahan nya lagi. Kembali Aurora menautkan bibirnya dengan bibir Ahyeon. Kali ini Aurora sedikit memainkan lidahnya, menyesap rasa bibir gadisnya. Menikmati rasa manis yang berasal dari bibir Ahyeon. Aurora terus melumat bibir Ahyeon, deru nafas  Aurora terdengar naik turun tidak beraturan, Ahyeon merasa mulai kehabisan nafas, sedikit mendorong dada Aurora.

"Ummmmmhhh. Raaaa..ahhh.." suara lenguhan panjang Ahyeon lolos begitu saja dari bibirnya. Aurora mencoba untuk menetralkan dirinya, memejamkan kedua matanya. Sial, Aurora merasa sangat frustasi, sulit sekali dirinya untuk menahan hasratnya yang semakin menggebu-gebu.

Bibir Aurora beralih, menuju ke telinga Ahyeon, mengecup nya lembut, Aurora menjulurkan lidahnya, sedikit menjilat telinga Ahyeon. "Ssshhhhhh.. Ahhhhh.. Sayanghhh." Ahyeon kembali berulah, wanita itu tidak dapat menahan suaranya. Aurora menyelipkan kebelakang telinga rambut wanitanya, kembali mengecup telinga Ahyeon. Setelah melakukan itu Aurora membisikan sesuatu ditelinga Ahyeon, "Aku suka cara kamu, manggil Aku barusan, Sayang." Suara serak Aurora menyadarkan Ahyeon dari permainan singkat yang Aurora ciptakan. Setelah itu Aurora mengatur nafasnya, mengambil banyak-banyak oksigen yang sempat hilang sebelumnya. Lalu memeluk erat tubuh Ahyeon.

"Sekarang tidur yaa, Sayang." Aurora menyeka keringat didahi Ahyeon, dan segera mengecup kening wanita nya. "Sleep well, Baby." Aurora segera memejamkan matanya. Ahyeon pun melakukan hal yang sama, mencoba untuk mengembalikan kesadaran nya. Setelah dirasa Ahyeon sudah dapat mengendalikan dirinya, Ahyeon menenggelamkan dirinya dalam dekapan Aurora, detak jantung Aurora menjadi irama pengantar tidur untuk Ahyeon, seperti sebuah simfoni yang sangat syahdu. Berada di posisinya saat ini sangat menenangkan sekali rasanya.

Lowkey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang