Manis

973 115 71
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, seolah-olah setiap detiknya adalah pasir yang jatuh dari genggaman tangan. Hari-hari yang dulu terasa panjang kini menjadi bayangan samar melukis kenangan. Seperti langit senja yang menyapa dalam hitungan menit lalu ditelan sekejap mata oleh gelapnya malam. Waktu mengajarkan kita bahwa kebersamaan, tawa, dan cinta adalah harta paling berharga, yang selamanya akan terukir meski waktu tak pernah berhenti berjalan.

6 bulan sudah berlalu, masa-masa sulit bagi Aurora dan Ahyeon telah berlalu. Meski begitu, mereka tetap tidak bisa mengabaikan apa yang akan terjadi kedepannya, baik Aurora maupun Ahyeon, mereka sudah saling menguatkan satu sama lain, sudah menjadi penumpu kokoh untuk tetap saling berpegangan tangan bersama atas apapun yang akan mereka hadapi diwaktu yang akan datang.

Kini Ahyeon dan Aurora menjalankan kehidupan nya seperti biasa. Sekarang sudah memasuki musim dingin. Aurora, Rami dan juga Chiquita sedang menikmati liburan sekolah mereka, sebelum pada akhirnya nanti dalam beberapa bulan yang akan datang, mereka akan disibukkan oleh pembelajaran untuk persiapan ujian kelulusan.

Perut Ahyeon sudah semakin membesar. Baik Jennie maupun Irene berbagi tugas bergantian mengunjungi Apartement Aurora. Mereka sangat siaga dalam menjaga Ahyeon. Bahkan setiap 2 hari sekali, Bibi Han pasti datang ke Apartement Aurora untuk membantu-bantu membersihkan Apartement Aurora.

Irene bahkan sangat protektif dengan kesehatan dan juga keselamatan Ahyeon. Wanita paruh baya itu lebih sering mengunjungi Apartement Aurora, menemani Ahyeon untuk makan siang, hingga Aurora pulang dari sekolah nya. Aurora pun sudah kembali rutin mengikuti pelatihan, Ia melaksanakan pelatihan diri diruang kerjanya yang berbeda tepat di lantai 2.

Aurora akan meliburkan diri dalam mengikuti pelatihan, dikarenakan Aurora harus fokus dengan ujian sekolah nya yang akan mendatang dalam kurun waktu 5 bulan lagi, Aurora memilih untuk lebih fokus belajar.

Sedangkan Ruka, Pharita, dan juga Asa mereka sudah mengurus kepindahan perkuliahan nya untuk kembali ke Korea. Semua orang tua mereka selalu memberikan keputusan kepada anak-anak nya. Terlebih kedua orangtua Ruka maupun Pharita sangat lah sibuk dengan pekerjaan mereka. Sedangkan Bunda Asa sangat lah senang saat mengetahui bahwa Putri nya memutuskan untuk kembali ke Korea, dan memilih untuk melanjutkan perkuliahannya di kampung halaman.

Lusa mereka akan kembali ke Korea. Ahyeon yang mengetahui itu sangat senang sekali untuk menyambut kepulangan para sahabatnya, Ia akan menjemput para sahabatnya nanti, bersama dengan Rami, Aurora dan juga Chiquita.

-


-



-


-





Di kamar Aurora.

Ahyeon sedang tertidur pulas di kasurnya, Aurora baru saja memasuki kamar segera mendudukkan badannya disamping tubuh Ahyeon, tangan kanan sibuk mengelus lembut pipi kekasihnya yang masih  memejamkan matanya, Aurora memandangi wajah malaikat Ahyeon dari dekat. Hal itu sudah menjadi candu bagi Aurora. Beberapa saat dalam posisi itu tiba-tiba kekasihnya terbangun dari tidurnya, Ahyeon mengerjabkan matanya beberapa kali, pemandangan pertama yang Ahyeon lihat adalah wajah lembut Aurora yang tersenyum tipis menatap nya.

"Hai" Ucap Aurora sedikit berbisik sambil sibuk membelai lembut rambut Ahyeon.

Ahyeon tidak menjawab ucapan Aurora, Ia hanya membalas senyuman itu dan memperhatikan setiap jengkal wajah Aurora, sesaat mereka memandang satu sama lain dalam diam, Ahyeon mengikuti pergerakan mata hazel milik Aurora yang bergerak menelusuri setiap jengkal wajahnya, begitupun Aurora yang tidak mau melepaskan pandangannya dari wajah Ahyeon, hanya mereka berdua yang tau arti dari pesan yang di sampaikan dalam tatapan mata mereka.

Lowkey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang