Aurora dan Paman Lim meninggalkan perkarangan Mansion keluarga Lee.
Saat ini Aurora diliputi amarah yang sangat besar, ingin sekali rasanya dirinya mengamuk. Akan tetapi Aurora mencoba untuk mengendalikan dirinya.
Aurora harus segera bertemu dengan Ahyeon, Agar dirinya merasa lebih baik jika sudah melihat kekasihnya.
Aurora memang sudah menyiapkan mental untuk berada di situasi seperti ini, saat dirinya mencoba untuk jujur kepada Jennie. Tapi tidak dengan perjodohan juga seperti yang Appa nya katakan tadi.
Mobil yang Aurora tumpangi sudah sampai di lobby Apartment nya, segera Aurora turun dari mobil nya dan bergegas menuju ke unit Apartement Aurora yang terletak di lantai 29.
Saat Aurora memasuki Apartement nya, masih ada Rami dan juga Chiquita disana, yang sedang fokus dengan ponsel mereka masing-masing. Aurora tidak melihat keberadaan kekasihnya di ruang tamu.
"Ada apa, Ra? Kenapa muka lo kusut banget gitu?" Tanya Chiquita kepada Aurora, saat gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa yang masih kosong.
Aurora menutup kedua matanya dengan sebelah tangan nya yang Ia lipat. "Huftt.. kacau, Chik. Semuanya berantakan." Jawab Aurora yang masih dengan posisinya. "Pacar gue, mana? Udah tidur kah?" Aurora mencoba membuka matanya. Mencari keberadaan kekasihnya.
Rami yang sedang duduk santai pun segera mengambil beberapa kaleng soda untuk mereka bertiga. Rami yakin hal yang baru saja Aurora alami sangat lah berat. "Ini, minum dulu." Ucap Rami menyerah kan sekaleng soda untuk Aurora. Aurora menerima nya, dan mendudukkan dirinya.
"Iyaa, Kak Ahyeon udah tidur. Kayaknya Kak Ahyeon kecapean." Chiquita menjawab pertanyaan Aurora yang belum mendapatkan jawaban.
"Kecapean? Emang habis ngapain?" Tanya Aurora, gadis itu segera menyesap minuman nya. Lumayan minuman tersebut dapat menetralkan dirinya.
"Kak Ahyeon ikut kita masak, buat makan malam." Jelas Rami. "Tadi maksa banget soalnya mau bantu kita ikut masak, terus habis makan malam, kita sempet main game bareng juga. Kak Ahyeon baru banget kok masuk ke kamar, Ra. Lo cek dulu aja sana, mungkin Kak Ahyeon masih belum tidur." Jelas Rami panjang lebar kepada Aurora.
Aurora hanya mengangguk kan kepalanya saja merespon ucapan Rami. "Jangan deh, biar pacar gue istirahat dulu. Soalnya gue kalau udah liat Ahyeon gak bisa buat gak ganggu, kasian nanti malah tambah capek." Jelas Aurora kepada Rami. Jujur saja sebenarnya pun Aurora sangat merindukan Ahyeon. Namun sepertinya Ia juga perlu mengobrol dengan kedua sahabatnya terlebih dahulu.
"Nah ya udah kalau gitu, terus lo dari mana barusan?" Tanya Chiquita to the point pada Aurora. "Apa yang berantakan, Ra? Coba lo jelasin ke kita, mungkin kita berdua bisa kasih lo solusi. Kalaupun gak bisa, setidaknya kita akan mendengar kan lo, sampai lo bisa ngerasa lebih baik." Chiquita ini benar-benar sangat dewasa, gadis itu benar-benar menepati janjinya, Ia rela mengesampingkan perasaan nya terhadap Ahyeon dan tetap bersikap profesional kepada sahabatnya, Aurora.
"Huftt.. Gue bingung jelasinnya dari mana dulu." Ucap Aurora sedih, Ia bingung, harus menjelaskan tentang hubungan nya dulu dengan Ahyeon, atau masalah dengan Appa nya.
"Satu-satu dulu aja, Ra. Yang sekiranya lo bisa jelasin itu ke kita. Kalaupun emang belum siap cerita gapapa kok, Ra. Kita bisa tunggu sampai lo siap." Rami mencoba untuk memberi saran pada Aurora.
"Gue udah siap kok, Ramiyaaa." Ucap Aurora. "Ok, jadi.. pertama, gue udah resmi pacaran sama Ahyeon. Kedu---" Saat Aurora ingin melanjutkan perkataan nya, segera Rami memotong ucapan Aurora.
"Gimana ceritanya? Jelasin yang itu dulu baru lanjutin untuk jelasin yang lain." Rami sangat kepo, bagaimana cara Aurora meminta Ahyeon untuk menjadi kekasihnya, Penasaran sekali dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowkey [END]
Teen FictionAhyeon dikenal sebagai anak yang sangat berprestasi, tidak ada riwayat buruk dalam hidupnya, tidak pernah membully, atau melakukan hal hal yang tidak seharusnya dilakukan.. Namun tiba tiba terjadi suatu peristiwa yang sangat tidak tertuduga di hidu...