Dibawah gelap malam yang indah, Aghata mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Dia menikmati angin malam yang menerjang seluruh tubuhnya, yang membuatnya terasa lebih tenang. Dia menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam.
"Gue kangen balapan. Tapi, gue gak mau bikin mama benci sama gue," monolognya seraya mengegas motornya semakin cepat.
Akhirnya Aghata sudah sampai di depan rumah mewah yang dulu dia sering datangi bersama Mannaf abangnya. Dia pun membuka helmnya, menampilkan wajah cantiknya dengan rambut hitam lurusnya yang tergerai. Semakin menambah kecantikan Aghata Cheryl Zefalika.
Dia turun dari motornya dan berjalan ke gerbang rumah mewah tersebut. Lalu dia memencet bel rumah tersebut. Hingga pada akhirnya seorang satpam membuka gerbangnya.
"Maaf, nona teh saha?" tanya satpam tersebut dengan logat sundanya.
"Bang Aldinya ada?" tanya balik Aghata mengabaikan pertanyaan dari satpam tersebut.
"Oh, den Aldi. Ada non, sakedap deui." jawab satpam tersebut. Lalu dia berjalan kedalam untuk memanggil Aldi.
Tidak lama kemudian, Aldi pun datang menghampiri Aghata yang sedang duduk diatas motornya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam jaketnya.
"Aghata."
Panggilan tersebut mengalihkan perhatian Aghata. Dia menatap gembira kala melihat sosok yang dia cari sekarang.
"Bang Aldi."
Aghata pun berlari kearah Aldi dan menghamburkan tubuhnya kedalam tubuh Aldi. Memeluknya dengan sangat erat, begitu pun dengan Aldi. Dia membalas pelukan Aghata tak kalah eratnya.
"Gue kangen banget sama lo bang," ucap Aghata dalam pelukan Aldi.
"Gue juga kangen berat sama adik gue yang satu ini," balas Aldi semakin mengeratkan pelukannya sambil tersenyum lebar.
Mereka berdua pun melepaskan pelukannya. "Tumben banget Lo kesini?" tanya Aldi setelah melepaskan pelukannya.
Aghata tersenyum manis, "Ada hal penting yang ingin Aghata tanya sama lo bang."
Aldi menganggukkan kepalanya, "Yaudah kalau begitu kita bicarain di dalam aja, ayo masuk!"
"Tapi, motor gue bang?"
"Udah, lo tenang aja nanti satpam yang masukin motor lo."
"Okelah kalau begitu."
Setelah itu, mereka berdua pun masuk kedalam rumah mewah milik Aldi tersebut.
"Hal penting apa yang ingin lo tanya?" tanya Aldi to the point setelah duduk di ruang tamu rumahnya.
Aghata menghembuskan nafasnya kasar, "Jadi gini bang, Aghata ingin tanya sama abang tentang kasus kematiannya bang Mannaf."
Mendengar ucapan Aghata, raut wajah Aldi tiba-tiba berubah menjadi serius. "Kasus kematiannya Mannaf? Bukannya polisi udah tangkap ya pelakunya?" katanya.
Aghata menatap bingung, "Ditangkap? Kapan? Dan siapa orang itu?" tanyanya beruntun.
"Loh, kamu kan adiknya. Masa gak tau sih?"
Aghata menggelengkan kepalanya, "Enggak, gue gak tau tuh bang."
"Orang waktu kejadian itu, tiba-tiba kasusnya ditutup begitu aja. Gak ada tindakan lanjutan dari polisi." lanjutnya menjelaskan.
"Kak Syila juga selalu tutup mulut pas ditanya tentang kejadian itu. Lalu bang Gilang datang ke gue, dia bilang kalau orang yang udah ngebunuh bang Mannaf itu adalah geng motor yang bernama The Halcón, lebih tepatnya ketua geng motor itu yaitu Rafka," lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Teen FictionTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...