Keputusan Narumi

11.8K 336 17
                                    

Jangan lupa vote dan follow akun ini. Biar dapet terus notif dari Papa Jendra dan Narumi.

...

Wanita di ranjang mertuaku

Part 26 : Keputusan Narumi

Seorang pria paruh baya bermata elang duduk tenang di sofa abu dengan menyilangkan sebelah kakinya. Pria dengan wajah berkarisma itu mengembuskan asap dari vapor yang dihidunya. Ia menatap datar pada wanita berbulu mata lentik di depannya.

"Bagaimana keadaanya dia?" tanya pria itu. Suaranya yang berat agak mengintimidasi wanita muda di depannya.

"Dia baik, Yah. Sudah berapa lama Ayah tidak melihat dia?" tanya wanita yang ternyata anak dari pria itu.

"Baru dua tahun. Jadi, apakah suaminya memperlakukannya dengan baik?" tanya pria itu lagi. Kali ini, ia merubah duduknya menjadi lebih santai.

"Ayah tahu, aku sudah sering melaporkan perbuatan Janu, bukan?" Wanita itu enggan menjawab gamblang.

"Apakah dia sudah tahu? Bahwa pria yang menikahinya anak dari orang yang membunuh ibu kalian?"

Newina, wanita yang sering dipanggil 'kakak' itu menggeleng. Sampai saat ini, ia belum berani menemui adiknya. Ia hanya akan melihat dari jauh saja.

"Secepatnya Narumi harus tahu siapa Janu," tukas pria itu mantap.

"Ayah, apa Ayah tidak memikirkan bagaimana perasaan Adik nanti? Bagaimana jika dia terluka lagi, Yah?" cegah Newina. Ia sudah mengikuti perintah sang ayah untuk menikahkan Janu dengan Narumi. Sekarang, Narumi harus tahu siapa Janu, bukan, kah, hal itu hanya akan melukai Narumi lagi.

Gadis itu pernah terluka. Bahkan, sampai alam bawah sadarnya tak mau mengingat kembali kejadian dan orang-orang yang terlibat di waktu itu. Narumi memiliki luka yang sewaktu-waktu bisa terbuka kembali.

"Aku tidak peduli. Ini semua juga aku lakukan demi dia dan membalaskan dendam pada keluarga Kainan." Pria itu mengepalkan tangannya erat.

Newina tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang ayah yang hanya memikirkan dendam semata. Ayah dan ibu Narumi sudah lama berpisah, bahkan jauh sebelum ibu terlibat menjadi saksi dari suatu kasus pemerkosaan yang ditangani Kainan. Namun, selama itu pula, ayah Narumi masih terus mengawasi sang istri dari kejauhan. Makanya, ketika ibu Narumi meninggal, ia langsung mencari tahu dan mendapati pelaku tersebut adalah Kainan Adipati sang penasehat hukum handal negeri ini.

"Ayah--"

"Sudahlah, Wina! Sekarang lebih baik kamu selesaikan tugas kamu! Bukan saya tidak tahu, target terakhir kalian Ghakean Budiman bukan orang biasa! Cepat atau lambat, dia akan menemukan Janu dan kamu!" Pria itu malah mengalihkan pembicaraan.

Newina menghela napas pelan. Dia tidak pernah menang berbicara dengan sang ayah. Ayahnya tetap keras sejak dulu. Kadang ia menyesal telah mengikuti sang ayah dan meninggalkan ibu bersama Narumi. Namun, semua telah berjalan sekian lama, waktu tidak bisa diputar, walau ia ingin kembali dan memperbaiki semua.

Terutama Narumi, adiknya itu bahkan tidak mengingat punya seorang kakak. Trauma yang ditinggalkan ayah membuat alam bawah sadar Narumi menutupnya rapat-rapat. Ayah berarti luka. Newina yang juga bagian dari masa lalu itu ikut terlupakan.

*

Seminggu telah terlewati tanpa kehadiran Malini. Rumah yang biasanya ramai akan canda tawa bersama wanita itu, ikut sepi. Padahal, hanya berkurang satu anggota, tetapi keceriaan tak sama lagi.

Narumi yang biasanya selalu menebarkan positif vibe, ikut menjadi lebih pendiam. Seminggu dia hanya menemani Janu dan sesekali mengobrol dengan Jendra. Hari ini, dia memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Ya, Narumi sudah berpikir sejak kepergian Malini, dia akan kembali ke rumah lamanya. Ia ingin menata kembali hidupnya tanpa Janu.

Hangatnya Ranjang Ayah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang